Dirjen Pajak Suryo Utomo.
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menyatakan telah melaksanakan beberapa strategi untuk mendorong wajib pajak badan menyampaikan SPT Tahunan 2022.
Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan wajib pajak perlu segera menyampaikan SPT Tahunan karena periodenya bakal berakhir pada 30 April 2023. Menurutnya, seluruh unit vertikal DJP terus mengingatkan wajib pajak agar segera melaksanakan kewajibannya tersebut.
"Kami di Ditjen Pajak terus menerus melakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat wajib pajak oleh seluruh kantor," katanya, dikutip pada Sabtu (22/4/2023).
Suryo mengatakan sosialisasi mengenai penyampaian SPT Tahunan telah disampaikan melalui media sosial dan media massa. Di samping itu, DJP pun mengirimkan email blast untuk ingatkan wajib pajak mengenai penyampaian SPT badan.
Dia menjelaskan sejumlah KPP dan KP2KP juga tercatat telah menyelenggarakan kelas pengisian SPT Tahunan badan. Menurutnya, wajib pajak badan biasanya memerlukan asistensi karena harus menyampaikan banyak lampiran pada SPT Tahunannya.
"Kami memberi bantuan atau asistensi kepada masyarakat wajib pajak apabila merasa perlu untuk mendapatkan guidance pada waktu mengisi SPT yang akan disampaikan di akhir bulan ini," ujarnya.
UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) mengatur penyampaian SPT Tahunan wajib pajak badan paling lambat dilakukan 4 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau 30 April 2023. Dalam hal ini, wajib pajak dapat melakukan pelaporan SPT Tahunan secara manual atau online seperti e-filing dan e-form.
Penyampaian SPT Tahunan yang terlambat juga akan dikenai sanksi administrasi berupa denda. Denda terlambat melaporkan SPT Tahunan pada wajib pajak badan adalah senilai Rp1 juta. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.