JAKARTA, DDTCNews – Program pengampunan pajak (tax amnesty) menjadi tumpuan pendapatan negara di tengah merosotnya penerimaan pajak nasional, aliran dana repatriasi berpotensi untuk menopang perekonomian nasional
Bank DBS Group Research dalam risetnya yang dirilis Kamis (11/8) menilai asumsi pemerintah yang terlalu optimis dalam mencapai target pengampunan pajak dinilai akan menemui hambatan. "Ada 2 hambatan yang diperkirakan akan terjadi dalam proses pencapaian target penerimaan dari tax amnesty," ungkap riset tersebut.
Hambatan itu adalah, pertama, variasi atas estimasi nilai aset yang belum dilaporkan oleh Wajib Pajak (WP). Kemudian sekalipun jumlah sebenarnya sama dengan estimasi pemerintah, sebagian pelaku pasar masih memiliki keraguan bahwa jumlah dana yang direpatriasi bisa mencapai target pemerintah.
Selain itu, kedua, sejak awal tahun 2016 rata-rata imbal hasil obligasi pemerintah mengalami penurunan hingga 170 bps. Faktor eksternal dari rendahnya suku bunga di dunia dan ekspektasi pasar tentang kemungkinan penurunan suku bunga Bank Indonesia menyebabkan obligasi pemerintah sangat menarik.
Namun, para pelaku pasar tampaknya ‘buy into’ optimisme pemerintah dalam menargetkan penerimaan program pengampunan pajak. Optimisme pemerintah yang telah mengasumsikan bahwa repatriasi mampu menerima dana hingga mencapai Rp1.000 triliun.
Asumsi Rp1.000 triliun tersebut setara dengan 150% jumlah investasi investor asing di sektor obligasi pemerintah. Kemudian, Rp1.000 triliun itu sama dengan 70% dari total cadangan devisa Indonesia, yang juga sama dengan 60% dari jumlah outstanding obligasi pemerintah saat ini.
Bank DBS Group Research menambahkan, estimasi penerimaan pencapaian bukan berarti berlebihan. Namun, perlu juga diingat bahwa WP juga perlu menghitung besaran insentif dari dana yang ditempatkannya selama 3 tahun.
Program pengampunan pajak diharapkan memberi harapan yang signnifikan ketika berakhirnya program. "Karena ketika program tersebut berakhir maka akan terjadi sebuah periode yang penting untuk Indonesia bahwa harapan yang sangat besar bersandar pada program tersebu," ungkap DBS. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.