DEPRESIASI RUPIAH

Darmin: Efek Kejutan dari Argentina

Redaksi DDTCNews | Jumat, 31 Agustus 2018 | 17:56 WIB
Darmin: Efek Kejutan dari Argentina

Menko Perekonomian Darmin Nasution. 

JAKARTA, DDTCNews – Performa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang berada di level terlemah sejak krisis moneter 1998 disebut-sebut karena efek krisis di Argentina.

Hal ini diungkapkan Menko Perekonomian Darmin Nasution. Menurutnya, depresiasi nilai tukar rupiah yang tembus Rp14.700 per dolar Amerika Serikat (AS) sebagai dampak ikutan dari permasalahan moneter di Argentina. Kondisi ini merembet pada mata uang regional Asean.

“Ya [pelemahan rupiah] karena ada permasalahan di Argentina. Semua kurs mata uang di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand itu biasanya hampir enggak tertekan tapi kemarin juga ikut melemah mata uangnya,” katanya, Jumat (31/8/2018).

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Menurutnya, gejolak di negara Amerika Latin ini di luar ekspektasi banyak pihak. Negeri Tango itu sebelumnya diprediksi dapat melewati gonjang-ganjing perekonomian dengan baik. Argentina meminta percepatan dana pinjaman ke IMF senilai US$50 miliar.

Sayangnya, situasi tidak kunjung membaik. Setelah mendapat lampu hijau suntikan dana dari IMF, keadaan justru semakin kompleks. Apalagi, nilai tukar peso terhadap dolar AS terus merosot. Kondisi ini semakin memperparah perekonomian Argentina.

“Orang anggap kan dia [Argentina] mestinya akan survive, akan selamat dengan itu. Tetapi, gerakan capital outflow-nya masih terjadi. Makanya, dia [bank sentral Argentina] menaikkan tingkat bunga, enggak tanggung-tanggung sampai 60%,” terang Darmin.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Namun demikian, Darmin menjamin dampak lainnya dari krisis di Argentina terhadap perekonomian dalam negeri tidak akan terlalu besar. Bahkan, sambung dia, dampak akan jauh lebih kecil dibandingkan krisis Turki belum lama ini.

“Lebih sedikit lagi hubungannya dengan Argentina karena dengan Amerika Latin itu hubungannya sedikit sekali, masih lebih kecil daripada hubungan kita dengan Turki,” imbuhnya.

Seperti diketahui, pergerakan rupiah dalam satu bulan terakhir bergerak di atas Rp14.500 per dolar AS. Dalam perdagangan spot hari ini, rupiah ditutup di level Rp14.710 per dolar AS. Dengan demikian, rupiah mengalami pelemahan 0,20% dari posisi akhir perdagangan kemarin Rp14.680 per dolar AS.

Adapun, kurs tengah (Jisdor) Bank Indonesia (BI) pada hari ini dipatok senilai Rp14.711 per dolar AS. Angka ini juga melemah sekitar 0,38% dibandingkan dengan posisi hari sebelumnya Rp14.655 per dolar AS. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KURS PAJAK 29 JANUARI 2025 - 04 FEBRUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Rabu, 22 Januari 2025 | 09:25 WIB KURS PAJAK 22 JANUARI 2025 - 28 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 15 Januari 2025 | 16:25 WIB KEBIJAKAN MONETER

Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Rabu, 15 Januari 2025 | 08:47 WIB KURS PAJAK 15 JANUARI 2025 - 21 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Bergerak Dinamis, Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan