Menko Perekonomian Darmin Nasution. (foto: Setkab)
JAKARTA, DDTCNews – Kinerja Ditjen Pajak dalam mengumpulkan penerimaan tahun ini tercatat jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Perbaikan performa ini kemudian memberikan dampak positif bagi pendapatan negara.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan kinerja pajak tahun ini layak diapresiasi. Pasalnya, membaiknya setoran pajak berkorelasi besar atas optimisme pemerintah tercapainya pendapatan negara tahun ini.
“Penerimaan berkembang lebih baik dan realisasinya di tahun ini kelihatannya lebih besar,” katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (14/12/2018).
Mantan Dirjen Pajak itu melihat sudah ada perbaikan cara kerja Ditjen Pajak (DJP) dalam mengumpulkan pos yang selama ini menyumbang paling besar dalam total penerimaan negara. Proses bisnis dalam mengumpulkan penerimaan pajak, jelasnya, lebih efektif dan efisien dari tahun sebelumnya.
Selain itu, membaiknya kondisi ekonomi juga turut mendongrak penerimaan pajak tahun ini. Kegiatan usaha yang lebih kondusif tahun ini menghasilkan laba yang besar, yang pada akhirnya mengerek penerimaan pajak sepanjang 2018.
“Paling tidak bisa dibilang metode dan cara kerja DJP lebih efektif, meskipun belum mencapai target tapi tidak jelek perfomanya,” ungkap Darmin.
Menurutnya, upaya pengamanan target tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Struktur penerimaan yang masih bergantung pada pajak penghasilan (PPh) badan, hematnya, akan menjadi garapan otoritas pajak jelang tutup tahun fiskal 2018.
“Dominasi penerimaan pajak kita itu adalah PPh perusahaan. Baru, setelah itu PPN, ya dua itu aja yang diotak-atik,” imbuhnya.
Seperti diketahui, per akhir November 2018, realisasi penerimaan pajak tercatat senilai Rp1.136,6 triliun atau 79,8% dari target APBN yang sebesar Rp1.424 triliun. Tahun ini, pemerintah masih mengejar outlook realisasi penerimaan pajak senilai Rp1.350,9 triliun. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.