PANDEMI COVID-19

Dapat Komitmen 290 Juta Vaksin, Jokowi: Kalau Berlebih Bisa Dijual

Dian Kurniati | Senin, 24 Agustus 2020 | 13:13 WIB
Dapat Komitmen 290 Juta Vaksin, Jokowi: Kalau Berlebih Bisa Dijual

Presiden Joko Widodo. (foto: hasil tangkapan dari medsos)

JAKARTA, DDTCNews—Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia telah mengantongi komitmen penyediaan 290 juta vaksin virus Corona atau Covid-19, baik dari dalam maupun luar negeri.

Jokowi mengatakan vaksin tersebut akan disuntikkan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Namun jika berlebih, ia membuka ruang untuk menjual sisa vaksin tersebut kepada negara lainnya.

"Ini jumlah yang besar sekali sehingga saat vaksin Merah Putih ketemu, kita bisa produksi lebih banyak. Kalau memang apa yang kita miliki berlebih dari yang kita gunakan ya enggak apa-apa dijual ke negara lain," katanya dalam ratas, Senin (24/8/2020).

Baca Juga:
Keputusan yang Dikirim via Coretax Dianggap Sudah Diterima Wajib Pajak

Jokowi menjelaskan komitmen penyediaan 290 juta vaksin tersebut berasal dari produksi di dalam maupun luar negeri. Sebanyak 20 juta-30 juta vaksin diperkirakan akan tersedia hingga akhir 2020, sedangkan pada akhir 2021 bisa tersedia hingga 290 juta vaksin.

Indonesia, lanjut presiden, telah berada pada jalur penanganan pandemi virus Corona yang tepat, karena sejak awal langsung mencari vaksin. Menurutnya, saat ini masih banyak negara di ASEAN yang belum memperoleh komitmen vaksin sebanyak Indonesia.

Dia juga menilai komitmen perdagangan vaksin menjadi kabar baik bagi pemulihan ekonomi nasional. Ketersediaan vaksin dan perbaikan penerapan protokol kesehatan akan memulihkan kepercayaan dunia usaha, investor, maupun pasar keuangan terhadap Indonesia.

Baca Juga:
WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Jokowi akan terus memonitor perkembangan penyediaan vaksin tersebut kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Saat ini, PT Bio Farma telah mengantongi komitmen Sinovac China mengenai pengiriman bulk atau konsentrat ready to fill (RTF) vaksin virus Corona sebanyak 50 juta dosis mulai November 2020 sampai Maret 2021.

Bulk tersebut akan dikirim sebanyak 10 juta dosis setiap bulannya. Selain itu, Indonesia juga mengembangkan vaksin sejak tiga bulan terakhir. Pengembangan vaksin bernama Merah Putih itu dilakukan oleh Lembaga Eijkman dan Bio Farma. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 14:30 WIB APARATUR SIPIL NEGARA

Jelang Natal, Pegawai DJP Diminta Tidak Terima Gratifikasi

BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP