VIETNAM

Cegah Obesitas, Minuman Bergula Akan Dipajaki 10%-20%

Redaksi DDTCNews | Jumat, 25 Agustus 2017 | 17:37 WIB
Cegah Obesitas, Minuman Bergula Akan Dipajaki 10%-20%

HANOI, DDTCNews – Kementerian Keuangan Vietnam mengusulkan agar minuman yang mengandung gula berlebih dikenakan pajak konsumsi khusus (Special Consumption Tax/SCT) dengan tarif 10%-20%. Meski usulan serupa sempat ditolak pemerintah tiga tahun yang lalu, kebijakan ini kembali diusulkan sebagai langkah dalam memerangi tingkat obesitas yang tinggi.

Direktur Departemen Kebijakan Pajak Pham Dinh Thi mengatakan pekan lalu badan penyusun draf revisi SCT telah memperkenalkan rancangan amandemen Undang-Undang Perpajakan untuk mendapat komentar publik atas rencana kebijakan SCT tersebut.

“Pengenaan pajak bertujuan untuk mengatur konsumsi minuman berbasis gula sesuai dengan standar yang ditetapkan secara internasional. Jika disetujui, SCT akan mulai diterapkan pada 2019 terhadap beberapa jenis minuman tertentu,” tuturnya, Kamis (24/8).

Baca Juga:
Optimalkan Penagihan, Otoritas Ini Cegah 21.366 WP ke Luar Negeri

Dalam revisi kali ini, beberapa jenis minuman yang akan dikenakan SCT meliputi minuman ringan berkarbonasi dan tidak berkarbonasi, minuman energi, minuman olahraga, teh dan kopi instan kemasan. Daftar tersebut merupakan perluasan dari kebijakan yang telah diajukan tiga tahun lalu yang hanya menetapkan SCT sebesar 10% untuk minuman berkarbonasi.

Kementerian Keuangan Vietnam merujuk pada sebuah laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menunjukkan penyalahgunaan minuman ringan menyebabkan tingginya tingkat obesitas di Vietnam.

Proporsi orang dewasa dengan kelebihan berat badan dan obesitas di Vietnam saat ini telah mencapai 25% dari populasi. Tingkat obesitas juga terjadi pada anak balita yang meningkat dengan cepat, dan ini menempatkan mereka pada risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, stroke, aterosklerosis, dan penyakit lainnya di masa mendatang.

Baca Juga:
Dampak Topan Yagi, Kadin Usul Insentif Pajak untuk Ringankan Beban WP

Kendati demikian, dilansir dalam vietnamnet.vn, usulan tersebut telah menuai protes dari beberapa kalangan seperti asosiasi bisnis dan perusahaan yang mengatakan bahwa hal itu tidak dapat dibenarkan.

Ketua AmCham Jonathan L. Moreno mengatakan jika usulan tersebut dibuat undang-undang, akan menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Pajak-pajak ini dapat mendorong konsumen untuk mengganti minuman ringan berkarbonasi dengan produk non-pajak lainnya dengan beberapa atribut yang sama, dan menjadi pesan buruk bagi calon investor ke Vietnam.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN