PEMERIKSAAN PAJAK

Cegah Berulangnya OTT KPK, Ini Langkah Dirjen Pajak

Redaksi DDTCNews | Jumat, 05 Oktober 2018 | 10:09 WIB
Cegah Berulangnya OTT KPK, Ini Langkah Dirjen Pajak

Dirjen Pajak Robert Pakpahan melantik para pejabat fungsional pemeriksa pajak, fungsional penilai PBB belum lama ini. (DDTCNews - Instagram DJP)

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak akan mengandalkan teknologi informasi untuk mencegah berulangnya penyalagunaan kewenangan. Apalagi, belum lama ini pegawai instansi ini terkena operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Terciduknya pegawai Ditjen Pajak (DJP) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bagi Dirjen Pajak Robert Pakpahan, menjadi pelajaran yang berharga. Agar tidak terulang, DJP akan mengandalkan teknologi informasi yang menjadi bagian dalam proses reformasi proses bisnis.

“DJP membangun sistem informasi yang melekat pada setiap tahapan pemeriksaan,” katanya di kantor KPK, Kamis (4/10/2018).

Baca Juga:
BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Lebih lanjut, Robert mengakui bahwa penggunaan sistem berbasis teknologi informasi dalam ranah pemeriksaan masih minim. Aspek inilah yang memunculkan banyak ruang untuk oknum melakukan tindakan melawan hukum, seperti kasus Kepala KPP Pratama Ambon.

“Kami menduga dan yakin untuk kasus yang Ambon masih dilakukan secara manual sehingga saat terjadi pemeriksaan tidak ada transparansi,” imbuhnya.

Oleh karena itu, ranah pemeriksaan menjadi perhatian utama otoritas untuk bisa segera diperkuat. Dia mengungkapkan sistem berbasis teknologi informasi untuk pemeriksaan sudah final dan masuk tahap uji coba.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Dengan demikian, setiap proses tahapan dalam pemeriksaan yang tengah dijalankan akan terpantau. Kondisi ini diharapkan mampu meningkatkan transparansi secara otomatis karena pemeriksa tidak bergerak sendiri dalam melaksanakan tugasnya.

“Jadi pada setiap tahapan itu harus masuk ke dalam sistem informasi. Sehingga menciptakan transparasi di dalam proses berlangsungnya pemeriksaan,” ungkap Robert.

Selain mengandalkan teknologi informasi, Ditjen Pajak juga membentuk komite dalam perencanaan pemeriksaan. Menurut Robert, tugas komite ini akan melaksanakan seleksi terkait usulan pemeriksaan yang dapat disetuji atau tidaknya.

Baca Juga:
Tidak Bisa Hadir dalam Pemeriksaan, WP Bisa Ajukan Reschedule

Dengan adanya komite ini, setiap usulan pemeriksaan akan diseleksi dengan cermat. Dengan demikian, ada dua aspek yang terpenuhi. Pertama, peningkatan kualitas pemeriksaan. Kedua, penambahan bobot transparasi untuk menutup celah penyalahgunan kewenangan.

“Sehingga kualitas pemilihan pemeriksaan lebih bermutu dan tidak ada unsur subjektifitas. DJP akan menerbitkan aturan bahwa dalam menyeleksi siapa yang dapat diperiksa itu perlu beberapa lapis filter untuk memastikan ada standar,” jelasnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Senin, 14 Oktober 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tidak Bisa Hadir dalam Pemeriksaan, WP Bisa Ajukan Reschedule

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:00 WIB PENEGAKAN HUKUM

Sebelum Usul Pencegahan, KPP Harus Lakukan Identifikasi dan Profiling

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN