KINERJA FISKAL

Capaian Pendapatan Negara 2023 Masih Punya Potensi Lampaui Target

Muhamad Wildan | Senin, 31 Oktober 2022 | 14:55 WIB
Capaian Pendapatan Negara 2023 Masih Punya Potensi Lampaui Target

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pendapatan negara pada tahun depan masih memiliki potensi melampaui target Rp2.463 triliun yang telah ditetapkan pada APBN 2023.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan target pendapatan negara pada tahun depan dirancang dengan asumsi harga komoditas akan turun tajam setelah melonjak tinggi pada tahun ini.

"Kalau ternyata komoditasnya turunnya tidak setajam yang kita antisipasi, justru itu kemudian menjadi kabar baik bagi penerimaan kita," ujar Febrio, dikutip Senin (31/10/2022).

Baca Juga:
Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Untuk diketahui, pendapatan negara pada tahun depan hanya bertumbuh 1,1% bila dibandingkan dengan outlook pendapatan negara pada tahun ini yang senilai Rp2.463 triliun.

Target penerimaan perpajakan ditargetkan senilai Rp2.021,2 triliun, tumbuh 4,9% bila dibandingkan dengan outlook penerimaan perpajakan pada tahun ini senilai Rp1.924,9 triliun.

Bila diperinci, hanya penerimaan pajak yang ditargetkan bertumbuh pada tahun depan. Penerimaan pajak pada tahun depan ditargetkan mencapai Rp1.718 triliun atau bertumbuh 6,8% bila dibandingkan dengan outlook penerimaan pajak pada tahun ini senilai Rp1.608,1 triliun.

Baca Juga:
Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Dampak komoditas terhadap penerimaan memang diasumsikan menurun pada tahun depan, yakni hanya senilai Rp211 triliun. Pada tahun ini, kenaikan harga komoditas turut berperan dalam menyokong penerimaan pajak senilai Rp279,8 triliun.

Selain penurunan kontribusi penerimaan dari komoditas, pemerintah juga tidak akan mendapatkan penerimaan dari program pengungkapan sukarela (PPS) pada tahun depan. Tahun ini, PPS memberikan kontribusi penerimaan pajak senilai Rp61 triliun. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Dukung Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga oleh Prabowo

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?