PENEGAKAN HUKUM

Buron Sejak 2019, DJP Akhirnya Tangkap Penerbit Faktur Pajak Fiktif

Muhamad Wildan | Senin, 20 September 2021 | 18:30 WIB
Buron Sejak 2019, DJP Akhirnya Tangkap Penerbit Faktur Pajak Fiktif

GARUT, DDTCNews - Direktorat Penegakan Hukum Ditjen Pajak (DJP) bersama Resmob Bareskrim Polri dan DF Ditreskrimum Polda Jawa Barat menangkap tersangka tindak pidana pajak berinisial TN.

Tersangka telah menjadi buronan sejak 2019 lantaran menerbitkan faktur pajak fiktif atau faktur yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya. Akibat perbuatannya, tersangka telah merugikan negara hingga Rp2,56 miliar.

"Perbuatannya tersebut dilakukan sejak 2016 hingga 2018 melalui PT GDE dan PT TIK sebagai operator yang menginput faktur pajak TBTS dan merugikan negara hingga Rp2,56 miliar," tulis DJP dalam keterangan resmi, dikutip pada Senin (20/9/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selama proses penyidikan, DJP menilai tersangka tidak menunjukkan sikap kooperatif. Tersangka bahkan sama sekali tidak memenuhi panggilan dari tim penyidik tanpa ada alasan yang jelas.

Upaya pencarian dan pengejaran terhadap tersangka dilakukan sejak 11 September 2021 dimulai dari kediaman tersangka di Sumedang. Pada 12 September 2021, tersangka terdeteksi berada di Garut dan akhirnya diciduk di Tarogong Kaler pada 14 September 2021.

Tersangka terancam dijatuhi sanksi pidana penjara selama 2 tahun hingga 6 tahun dan denda sebesar 2 hingga 6 kali lipat jumlah pajak di dalam faktur pajak sebagaimana yang diatur pada Pasal 39A UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

"DJP akan terus menjalin koordinasi dan kerja sama yang baik dengan para aparat penegak hukum lainnya agar dapat terus mengejar para pelaku penggelapan pajak demi mengamankan penerimaan negara," sebut DJP. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN