PASAR MODAL

Buka Perdagangan Saham 2020, Ini Pesan Presiden Jokowi

Redaksi DDTCNews | Kamis, 02 Januari 2020 | 10:19 WIB
Buka Perdagangan Saham 2020, Ini Pesan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo di Main Hall BEI, Kamis (2/1/2020).

JAKARTA, DDTCNews – Kegiatan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali dibuka hari ini. Saat membuka perdagangan, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya menjaga kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia saat ini.

Menurutnya, aspek integritas harus dijaga agar kegiatan ekonomi di pasar modal tetap berjalan kondusif. Pasalnya, arus modal di lantai bursa Tanah Air masih sangat penting sebagai bagian dari penggerak perekonomian.

“Kepercayaan yang begitu besar dari berbagai pihak harus kita jaga,” katanya di Main Hall BEI, Kamis (2/1/2020).

Baca Juga:
Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Menurutnya, faktor kepercayaan pelaku pasar dan investor menjadi kunci agar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tumbuh ke depannya. Dia menegaskan persaingan dalam menarik investasi berlangsung ketat karena kondisi ekonomi global yang saat ini penuh ketidakpastian.

Oleh karena itu, lanjutnya, kredibilitas dan integritas harus dijaga betul agar menciptakan. Dia mendukung setiap langkah yang diambil oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan pembersihan atas manipulator saham.

“Jangan sampai kalah dengan yang jahat-jahat. Semua harus bersih, berintegritas, berani. Ini sangat penting karena bursa yang bersih dan berintegritas akan membawa kita ke depan lebih baik dan lebih maju," paparnya.

Baca Juga:
Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

Jokowi melanjutkan ruang untuk terus berkembang masih terbuka lebar bagi kegiatan ekonomi di pasar modal. Momentum pertumbuhan juga terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dengan performa IHSG yang masih mampu tumbuh secara konsisten.

Adapun indikator pertumbuhan itu antara lain adanya 55 pencatatan perusahaan baru di BEI. Kemudian, penggalangan dana jangka panjang juga mencatat rekor tertinggi senilai Rp877 triliun di 2019. Belum lagi, jumlah investor yang meningkat dari tahun ke tahun.

“Kita patut bersyukur karena di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global 2019, ekonomi kita bisa relatif stabil. Kinerja pasar modal kita pada 2019 juga menggembirakan,” kata Jokowi. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

Jumat, 18 Oktober 2024 | 18:30 WIB KOREA SELATAN

Presiden Korsel Jaring Dukungan Penghapusan PPh Investasi Keuangan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 14:30 WIB KINERJA INVESTASI

Belum Akhir 2024, BKPM Capai Target Realisasi Investasi Sesuai Renstra

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN