NERACA PERDAGANGAN

BPS: Penurunan Impor Perlu Diwaspadai

Dian Kurniati | Jumat, 15 Mei 2020 | 10:49 WIB
BPS: Penurunan Impor Perlu Diwaspadai

Kepala BPS Suhariyanto. (tangkapan layar Youtube BPS)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada April 2020 mengalami defisit US$350 juta.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan defisit perdagangan tersebut turut dipengaruhi oleh pandemi virus Corona yang terjadi di hampir semua negara. Padahal, jika dibandingkan dengan Maret 2020, neraca perdagangan masih tercatat surplus US$743 juta.

"Posisi ini lebih bagus dibanding April 2019 karena saat itu defisit kita US$2,3 miliar. Jadi meski defisit, ini jauh lebih landai dibanding April 2019," katanya melalui konferensi video, Jumat (15/5/2020).

Baca Juga:
Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Defisit perdagangan pada bulan April 2020 berasal nilai ekspor US$12,19 miliar dan nilai impor US$12,54 miliar.

Nilai ekspor yang sebesar US$12,19 miliar terdiri dari ekspor nonmigas US$11,58 miliar atau turun 13,66% dari bulan Maret 2020 yang mencapai US$13,41 miliar. Adapun ekspor migas tercatat US$610 juta atau turun 6,55% dari US$650 juta.

Suhariyanto menyebut pelemahan ekspor nonmigas dikarenakan ekspor industri pertanian yang minus 6,1% menjadi US$280 juta secara bulanan. Namun, jika dilihat secara tahunan, masih tercatat tumbuh 12,66%. Ekspor produk pertanian yang turun misalnya komoditas tanaman obat dan rempah-rempah.

Baca Juga:
BMTP Impor Kain dan Karpet Diperpanjang, Sri Mulyani Harapkan Ini

Ekspor komoditas pertambangan juga turun 22,11% secara bulanan menjadi US$1,54 miliar, sedangkan ekspor industri pengolahan turun 12,26% menjadi US$9,76 miliar.

Dari sisi impor yang senilai US$12,54 miliar, Suhariyanto menyebu nilai itu berasal dari impor migas US$850 juta dan impor nonmigas sebesar US$11,68 miliar. Impor migas tercatat turun 46,83%, sedangkan impor nonmigas turun 0,53%

Menurutnya, penurunan impor nonmigas utamanya berasal dari bahan baku/penolong yang turun 9% menjadi US$9,36 miliar. Sementara pada impor barang konsumsi turun sebesar 4,03% menjadi US$1,22 miliar, dan impor barang modal tercatat tetap naik 9% menjadi US$1,96 miliar.

Baca Juga:
Diberi Kemudahan Ekspor, Ini 6 Kriteria Eksportir Bereputasi Baik

"Tentunya komposisi penurunan impor ini perlu diperhatikan dan diwaspadai karena penurunan impor bahan baku akan berpengaruh ke pertumbuhan industri dan perdagangan. Sementara, barang modal mempengaruhi PMTB atau investasi di pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran," ujarnya.

Suhariyanto menambahkan secara perdagangan secara akumulatif Januari-April 2020 masih tercatat surplus US$2,25 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, terjadi defisit neraca perdagangan senilai US$2,56 juta. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Jumat, 18 Oktober 2024 | 19:15 WIB KEBIJAKAN BEA MASUK

BMTP Impor Kain dan Karpet Diperpanjang, Sri Mulyani Harapkan Ini

Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Diberi Kemudahan Ekspor, Ini 6 Kriteria Eksportir Bereputasi Baik

Kamis, 17 Oktober 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Terkendala Saat Gunakan CEISA 4.0, DJBC Bagikan Tips agar Lancar

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu