PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Catat Inflasi Februari 2023 Capai 5,47 Persen

Dian Kurniati | Rabu, 01 Maret 2023 | 13:40 WIB
BPS Catat Inflasi Februari 2023 Capai 5,47 Persen

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini saat memberikan paparan.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Februari 2023 mencapai 5,47% atau lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,28%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan kenaikan inflasi tersebut di antaranya disebabkan kenaikan harga bensin, beras, dan bahan bakar rumah tangga.

"Diperinci berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi yaitu sebesar 13,59% dan memberikan andil sebesar 1,63% terhadap inflasi umum," katanya, Rabu (1/3/2023).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Pudji menuturkan inflasi yang tinggi juga terjadi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,23% dengan andil 1,87%. Lalu, kelompok pengeluaran perubahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi 3,43% dengan andil 0,68%.

Dia menyebut seluruh kota di Indonesia mengalami inflasi pada Februari 2023. Inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,88%, sedangkan inflasi terendah tercatat di Waingapu sebesar 3,57%.

Berdasarkan komponennya, inflasi tahunan untuk harga yang diatur pemerintah pada Februari 2023 mencapai 12,24% dengan andil sebesar 2,17%.

Baca Juga:
Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Tekanan inflasi komponen harga diatur pemerintah masih tinggi didorong kenaikan harga bensin, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, tarif angkutan umum, tarif air minum PDAM, dan tarif angkutan dalam kota.

Kemudian, inflasi tahunan komponen harga bergejolak tercatat sebesar 7,62% dengan andil terhadap 1,28%. Angka inflasi tersebut lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya sebesar 5,71%. Sementara itu, komponen inti mengalami inflasi sebesar 3,09% dengan andil 2,02%.

"Tekanan inflasi komponen inti secara tahunan masih dianggap moderat," ujar Pudji. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tahap Pra-Implementasi Aplikasi Coretax, DJP Imbau WP Soal Ini

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?