SUMBER DAYA MANUSIA

BPS: Capaian Indeks Pembangunan Manusia 2019 Meleset dari Target APBN

Dian Kurniati | Senin, 17 Februari 2020 | 17:42 WIB
BPS: Capaian Indeks Pembangunan Manusia 2019 Meleset dari Target APBN

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.

JAKARTA, DDTCNews—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2019 berada di level 71,92 atau di bawah target yang dipatok pemerintah pada APBN sebesar 71,98.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan capaian IPM 2019 tersebut sebenarnya masih lebih baik ketimbang tahun sebelumnya sebesar 71,39. Capaian tersebut juga terbilang tinggi jika disandingkan dengan standar United Nations Development Programme (UNDP).

"Intinya seluruh komponen [dimensi kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak] tersebut meningkat, dan itu harus kita pertahankan," katanya di Jakarta, Senin (17/2/2020).

Baca Juga:
Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Suhariyanto merinci sejumlah capaian IPM 2019 di antaranya angka harapan hidup saat lahir telah meningkat dari 71,2 tahun menjadi 71,34 tahun.

Kemudian, harapan lama sekolah naik dari 12,91 tahun menjadi 12,95 tahun. Rata-rata lama sekolah naik dari 8,17 tahun menjadi 8,34 tahun.

Pengeluaran per kapita, lanjut Suhariyanto, juga meningkat dari 11,05 juta/tahun menjadi Rp11,29 juta/tahun. Pengeluaran per kapita memiliki pengaruh terhadap tingkat daya beli, konsumsi, hingga gizi masyarakat.

Baca Juga:
Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Meski begitu, angka IPM antarprovinsi masih mencatatkan kesenjangan yang cukup tinggi. IPM tertinggi dicapai DKI Jakarta sebesar level 80,76. DKI Jakarta menjadi satu-satunya provinsi yang mencapai angka 80 dan mendapat status sangat tinggi.

Posisi berikutnya diisi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan IPM 79,99, Provinsi Kalimantan Timur 76,61, dan Provinsi Kepulauan Riau 75,48.

Sementara daerah dengan IPM terendah ditempati Provinsi Papua yang hanya 60,84. Di atas Papua, ada Provinsi Papua Barat dengan IPM 64,70, Provinsi Nusa Tenggara Timur 65,23, dan Provinsi Sulawesi Barat 65,73. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 17:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA SELATAN I

Tak Setor PPN Rp679 Juta, Direktur Perusahaan Dijemput Paksa

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

2025, BI Beli SBN di Pasar Sekunder dan Debt Switch dengan Pemerintah

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN KUDUS

Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Tiket Turun, Jumlah Penumpang Pesawat Naik 2,6 Persen

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%