AUSTRALIA

Bos Uber Minta Insentif Pajak Demi Genjot Penggunaan Mobil Listrik

Dian Kurniati | Kamis, 09 September 2021 | 17:30 WIB
Bos Uber Minta Insentif Pajak Demi Genjot Penggunaan Mobil Listrik

Orang-orang melihat Mercedes EQC 400 selama Munich Auto Show, IAA Mobility 2021 di Munich, Jerman, Rabu (8/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Michaela Rehle/FOC/sa.

 

CANBERRA, DDTCNews - Perusahaan teknologi Uber meminta pemerintah Australia memberikan insentif pajak untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik.

Manajer Umum Uber Australia Dom Taylor mengatakan perusahaannya memiliki target penggunaan mobil listrik mencapai 100% pada 2025. Namun, target itu akan sulit tercapai jika kebijakan pajak Australia tidak mendukung kendaraan ramah lingkungan.

"[Peraturan] itu harus benar-benar diubah dalam tahun-tahun mendatang jika kita ingin perubahan," katanya, Kamis (9/9/2021).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Taylor mengatakan penjualan mobil di Australia masih sangat rendah. Dalam setahun, penjualan mobil listrik hanya sebesar 1,57% dari total mobil yang terjual. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan penjualan mobil listrik di Norwegia yang mencapai 75% dan Inggris Raya 11%.

Sementara itu, proporsi penggunaan mobil listrik pada Uber Australia hingga saat ini juga masih kurang dari 1% dari keseluruhan armada. Menurut Taylor, hal itu disebabkan ketentuan pajak yang tidak berpihak serta langkanya kendaraan listrik murah di negara tersebut.

Taylor menyebut perusahaannya telah berinvestasi US$77 miliar untuk menerapkan emisi 0% pada 2040 di beberapa negara. Kemudian, perusahaan juga mendorong setiap mobil yang ada di platform sepenuhnya menggunakan energi listrik pada 2025.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Dia menilai Uber Australia akan kesulitan mencapai target-target tersebut. Namun, saat ini sudah ada sejumlah langkah untuk mendorong pengemudi menggunakan kendaraan listrik.

Misalnya, saat ini Uber telah memberikan diskon biaya layanannya sebesar 50% kepada pengemudi kendaraan listrik.

"Saya sering bicara dengan teman saya di seluruh dunia, dan seringkali mereka terkejut karena Australia jauh tertinggal di bidang kendaraan listrik," ujarnya dilansir smh.com.au. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:00 WIB PERATURAN BAPPEBTI 9/2024

Ada Aturan Baru, Exchanger Kripto Harus Punya Hak Akses NIK Dukcapil

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN