Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Kementerian Perdagangan untuk memperhatikan berbagai dinamika global yang dapat memengaruhi kinerja ekspor-impor.
Menurut Sri Mulyani, salah satu isu yang perlu menjadi perhatian ialah fenomena friendshoring. Menurutnya, friendshoring telah menyebabkan aktivitas perdagangan sangat dipengaruhi oleh keberpihakan suatu negara kepada kelompok tertentu.
"Sekarang arah investasi dan perdagangan akan sangat dipengaruhi keputusan di mana negara tersebut berteman atau dalam kelompok siapa. Ini yang disebut friendshoring atau trade dan investment policy didasarkan pada geopolitical consideration," katanya, dikutip pada Rabu (21/2/2024).
Sri Mulyani menuturkan tantangan perdagangan global makin kompleks dalam beberapa waktu terakhir ini. Dia menilai geopolitik yang memanas telah membuat geopolitik mengalami fragmentasi.
Saat ini, lanjutnya, dunia tidak lagi menerapkan prinsip globalisasi yang menganut perdagangan dan investasi bebas. Sebaliknya, aktivitas perdagangan dan investasi kini makin dilandasi pertimbangan di mana suatu negara tergabung dalam blok atau berteman dengan kelompok tertentu.
Sri Mulyani memandang fenomena friendshoring tersebut bakal makin meruncing pada 2024. Sebab, lebih dari 60 negara yang menganut sistem demokrasi akan melakukan pemilu pada tahun ini.
Dalam suasana pemilu, perdagangan dan ekonomi akan selalu jadi isu utama sehingga aspek politik, baik secara global maupun domestik, bakal lebih menonjol.
"Makanya kalau kita bicara tentang global supply chain itu mengalami disrupsi tidak hanya dari sisi digital dan climate change, tetapi juga karena geopolitik," ujarnya.
Meski demikian, Sri Mulyani memandang Indonesia masih mampu menjaga perekonomiannya di tengah memanasnya geopolitik. Pertumbuhan ekonomi pada 2023 mencapai 5,05% dan neraca perdagangan mengalami surplus selama 45 bulan berturut-turut. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.