BERITA PAJAK HARI INI

Bila Laju Utang Lampaui Laju Ekonomi

Redaksi DDTCNews | Rabu, 18 Mei 2016 | 14:39 WIB
Bila Laju Utang Lampaui Laju Ekonomi

JAKARTA, DDTCNews — Utang luar negeri pemerintah yang terus mendaki pada kuartal I/2016, bahkan dengan laju lebih tinggi ketimbang pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama, menjadi perhatian sejumlah media cetak nasional di Jakarta yang terbit hari ini, Rabu (18/5).

Menariknya, pada saat yang sama pemerintah juga berencana menambah gairah para investor sukuk dengan memangkas pajak penghasilan salah satu instrumen utang tersebut. Lalu bagaimana dengan perkembangan tax amnesty? Berikut ringkasan berita selengkapnya:

  • PPh Sukuk Akan Dipangkas

Demi membuat instrumen investasi sukuk makin bergairah, pemerintah akan pangkas PPh atas sukuk.

Baca Juga:
Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah
  • Obligasi Valas Digenjot 30%

Untuk menghindari tarik menarik likuiditas antara pemerintah dan swasta, pemerintah akan memperbesar porsi penerbitan SBN valas menjadi 30% dari total penerbitan SBN tahun ini.

  • Utang Indonesia Terus Melejit

Pada kuartal pertama 2016 utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar US$316 miliar, atau tumbuh 5,7% (yoy).

  • Ekonomi Melambat, Bisnis Properti Kembang-Kempis

Tax amnesty dinanti sebagai juru selamat pergerakan ekonomi secara keseluruhan. Pasar masih menanti realisasi kebijakan tersebut untuk memantapkan keputusan pemilik modal berinvestasi.

Baca Juga:
Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan
  • Tax Amnesty Bukan Cuma Nambah Pajak

Menkeu berpendapat tujuan tax amnesty adalah untuk menjaga supaya repatriasi cukup menguntungkan, bukan cuma nambah pajak.

  • Investor Startup Segera Dapat Insentif

Pembahasan terkait insentif fiskal untuk investor startup dibahas oleh Badan Ekonomi Kreatif dengan berkoordinasi kementrian Koordinator Bidang Perekonomian.

  • Negara Maju Rundingkan Stabilitas Ekonomi

Pemimpin negara maju yang tergabung dalam G-7 menggelar pertemuan yng akan membahs mengenai perlambatan ekonomi global dan fluktuasi mata uang global pada 20-21 Mei.

Baca Juga:
Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran
  • Mata Uang Negeri Kangguru Melompat

Pemangkasan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia dari 2% menjadi 1,75% menimbulkan keyakinan pasar, bahwa ekonomi Australia lebih stabil. (Bsi)

Baca :


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN