PEREKONOMIAN INDONESIA

BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,1%-5,1%

Dian Kurniati | Selasa, 20 April 2021 | 16:52 WIB
BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,1%-5,1%

Gubernur BI Perry Warjiyo. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) mengoreksi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi hanya 4,1%-5,1%, dari sebelumnya 4,3%-5,3%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan revisi itu mempertimbangkan beberapa aspek, seperti masih terbatasnya mobilitas masyarakat di tengah upaya pemerintah untuk melakukan akselerasi program vaksinasi nasional.

Mobilitas yang terbatas itu misalnya dapat terlihat dari penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yang terus diperpanjang dan diperluas. Simak ‘PPKM Mikro Diperpanjang Hingga 3 Mei 2021 dan Berlaku di 25 Provinsi’.

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2021 akan berada pada kisaran 4,1%-5,1%," katanya melalui konferensi video, Selasa (20/4/2021).

Perry mengatakan vaksinasi Covid-19 memiliki peran penting untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Meski vaksinasi telah berjalan, perbaikan konsumsi swasta yang tercermin dari indikator ekspektasi konsumen dan penjualan eceran sampai dengan Maret 2021 masih cenderung terbatas.

Menurutnya, tren perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik, terutama didukung membaiknya kinerja ekspor dan belanja fiskal. BI pun memproyeksi kinerja ekspor terus membaik, bahkan lebih tinggi dari proyeksi awal tahun. Peningkatan ekspor didorong komoditas minyak kelapa sawit mentah, bijih logam, pulp and waste paper, serta kendaraan bermotor dan besi baja.

Baca Juga:
Jaga Inflasi Terkendali, BI Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 6 Persen

Perry menyebut membaiknya perekonomian di beberapa negara, terutama China, membuat permintaan impor atas komoditas-komoditas tersebut meningkat. Secara spasial, kinerja ekspor di beberapa wilayah juga terus menunjukkan perbaikan, seperti di wilayah Jawa, Sulawesi. Maluku, dan Papua.

Di sisi lain, stimulus fiskal pemerintah dalam bentuk bantuan sosial, belanja barang, dan belanja modal terus meningkat lebih tinggi dari estimasi Berbagai stimulus itu tertuang dalam program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan anggaran mencapai Rp699,48 triliun pada tahun ini atau naik 22% dari realisasi pada 2020.

"Ke depan, perbaikan ekonomi domestik diprakirakan akan semakin membaik didukung oleh perbaikan kinerja ekspor, berlanjutnya stimulus fiskal, dan perbaikan investasi sebagaimana tercermin pada PMI [Purchasing Managers Index] manufaktur yang terus meningkat," ujarnya.

Baca Juga:
Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Sementara itu, BI justru menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 5,1% menjadi 5,7% tahun ini. Perry menyebut perkembangan tersebut terutama didorong membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS) dan China yang lebih cepat dibandingkan dengan negara lainnya.

Pemulihan ekonomi global yang lebih tinggi itu juga terkonfirmasi dari perkembangan sejumlah indikator dini pada Maret 2021, seperti data PMI manufaktur, keyakinan konsumen, dan penjualan ritel di beberapa negara yang terus meningkat. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:00 WIB CORETAX SYSTEM

Setelah Diimplementasikan, DJP Akan Tetap Sediakan Edukasi Coretax

Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029