PMK 10/2021

Berlaku Mulai Hari Ini, Impor Karpet Kena BMTP

Dian Kurniati | Rabu, 17 Februari 2021 | 11:03 WIB
Berlaku Mulai Hari Ini, Impor Karpet Kena BMTP

PMK 10/2021. 

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah resmi mengenakan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) atas impor produk karpet dan tekstil penutup lantai lainnya mulai hari ini, Rabu (17/2/2021).

Ketua Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Kemendag Mardjoko mengatakan pengenaan BMTP tersebut tertuang dalam PMK 10/2021. Menurutnya, kebijakan itu akan mencegah produsen karpet dalam negeri mengalami kerugian serius akibat impor yang berlebihan.

"Pengenaan BMTP ini untuk memulihkan kerugian serius atau mencegah ancaman kerugian serius serta memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha produk terkait pada industri dalam negeri dalam melaksanakan penyesuaian struktural agar mampu bersaing dengan produk impor sejenis," katanya.

Baca Juga:
BMTP Impor Kain dan Karpet Diperpanjang, Sri Mulyani Harapkan Ini

Mardjoko mengatakan pengenaan BMTP tersebut bermula dari penyelidikan KPPI. Hasil penyelidikan itu menyimpulkan industri dalam negeri membutuhkan perlindungan melalui pengenaan BMTP atas impor produk karpet dan tekstil penutup lantai kainnya yang termasuk dalam pos tarif Bab 57.

Dia menjelaskan pengenaan BMTP atas impor produk karpet dalam PMK No. 10/PMK.010/2021 berlaku selama 3 tahun dengan tarif yang berbeda tiap periodenya. Periode pengenaan tahun pertama dengan tarif senilai Rp85.679/m2 berlaku selama 1 tahun terhitung sejak 17 Februari 2021.

Kemudian, pada periode pengenaan tahun kedua, tarif BMTP senilai Rp81.763/m2 berlaku setelah tanggal berakhirnya tahun pertama. Periode pengenaan tahun ketiga menggunakan tarif senilai Rp78.027/m2 yang berlaku setelah berakhirnya tahun pertama periode tahun kedua.

Baca Juga:
Terkendala Saat Gunakan CEISA 4.0, DJBC Bagikan Tips agar Lancar

Pengenaan BMTP ini berlaku atas impor karpet dari semua negara, kecuali terhadap produk kain yang diproduksi dari 123 negara yang ditetapkan, seperti Albania, Belize, Chile, Guyana, Hong Kong, India, Malaysia, dan Vietnam.

Pengenaan BMTP ini merupakan tambahan dari bea masuk umum (most favoured nation/MFN). Sementara pada negara yang memiliki kerja sama perdagangan dengan Indonesia dan memenuhi skema perjanjian yang berlaku, BMTP ini akan menjadi tambahan atas bea masuk preferensi. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 18 Oktober 2024 | 19:15 WIB KEBIJAKAN BEA MASUK

BMTP Impor Kain dan Karpet Diperpanjang, Sri Mulyani Harapkan Ini

Kamis, 17 Oktober 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Terkendala Saat Gunakan CEISA 4.0, DJBC Bagikan Tips agar Lancar

Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Minta Perusahaan Bangun Pabrik di AS, Trump Rancang Bea Masuk Tinggi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN