PMK 155/2022

Berlaku Mulai 2 Januari 2023, DJBC Ingatkan Soal Kewajiban Eksportir

Dian Kurniati | Minggu, 25 Desember 2022 | 06:00 WIB
Berlaku Mulai 2 Januari 2023, DJBC Ingatkan Soal Kewajiban Eksportir

Direktur Teknis Kepabeanan DJBC Fadjar Donny Tjahjadi

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 155/2022 yang mengganti ketentuan kepabeanan di bidang ekspor yang selama ini diatur dalam PMK 145/2007, PMK 145/2014, dan PMK 21/2019.

Direktur Teknis Kepabeanan DJBC Fadjar Donny Tjahjadi mengatakan PMK 155/2022 akan mulai berlaku pada 2 Januari 2023. Dengan berlakunya PMK tersebut, ia meminta pengguna jasa lebih memperhatikan kewajiban eksportir dan konsolidator.

"Kami tegaskan terkait dengan kewajiban yang harus dipenuhi dan dilakukan oleh eksportir dan juga selaku konsolidator. Mohon ini tetap menjadi perhatian dari Ibu dan Bapak sekalian," katanya dalam acara Kupas PMK Ekspor, dikutip pada Minggu (25/12/2022).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Fadjar menjelaskan PMK 155/2022 dirilis untuk menyempurnakan proses bisnis kepabeanan pelayanan ekspor. Hal yang diatur meliputi kriteria pemeriksaan fisik barang berdasarkan manajemen risiko, ketentuan pemuatan barang ekspor curah, di luar kawasan, izin muat periodik, pengangkutan barang ekspor, serta rekonsiliasi ekspor.

Melalui peraturan yang sama, pemerintah memberikan penegasan kewajiban terhadap eksportir dan konsolidator. Dalam hal ini, eksportir berkewajiban menyampaikan pemberitahuan pabean dengan lengkap dan benar, menyiapkan barang untuk pemeriksaan fisik, melakukan pembetulan data pemberitahuan ekspor barang (PEB), serta melaporkan pembatalan ekspor.

Selain itu, ada penegasan syarat dan kewajiban bagi konsolidator atau badan usaha yang telah mendapat penetapan dari kepala kantor pabean untuk melaksanakan pengumpulan barang ekspor sebelum dimasukkan ke kawasan pabean untuk dimuat ke atas sarana pengangkut. Sebelumnya, syarat dan kewajiban hanya diatur dalam peraturan dirjen.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Fadjar menyebut PMK 155/2022 juga memberikan relaksasi pembetulan data PEB. Di sisi lain, ada sanksi atas pengajuan permohonan pembetulan data yang melewati jangka waktu.

Dia pun berharap implementasi PMK 155/2022 akan memperbaiki pelayanan kepabeanan di bidang ekspor, serta mendukung perbaikan sistem logistik.

"PMK 155/2022 ini mendukung perbaikan sistem logistik melalui National Logistic Ecosystem," ujarnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN