JERMAN

Beri Keringanan Pajak untuk UKM, Anggaran Rp487 Triliun Disiapkan

Muhamad Wildan | Minggu, 09 Januari 2022 | 13:00 WIB
Beri Keringanan Pajak untuk UKM, Anggaran Rp487 Triliun Disiapkan

Kanselir Jerman yang baru terpilih Olaf Scholz menerima tepuk tangan saat sesi majelis rendah Jerman parlemen Bundestag untuk memilih kanselir baru, di Berlin, Jerman, Rabu (8/12/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Fabrizio Bensch/aww/cfo

BERLIN, DDTCNews - Jajaran pemerintahan baru Jerman berencana memberikan keringanan pajak sampai dengan EUR30 miliar atau setara dengan Rp487,9 triliun pada 2022.

Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan kebijakan-kebijakan yang direncanakan pemerintah kemungkinan bisa dilaksanakan pada 2023. Sebab, kebijakan yang ada saat ini adalah warisan dari pemerintahan mantan Kanselir Jerman Angela Merkel.

"Namun, kami akan memberikan keringanan pajak bagi individu dan UKM dengan nilai lebih dari EUR30 miliar," katanya seperti dilansir imexpat.de, dikutip pada Minggu (9/1/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Beberapa kebijakan pajak yang akan diberikan di antaranya adalah pembayaran iuran pensiun sebagai pengurang penghasilan bruto. Saat ini, baru sebagian dari pembayaran iuran pensiun oleh wajib pajak yang dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto.

Selain itu, pemerintah juga berencana untuk menghapus pajak listrik atau EEG surcharge mulai 2023. Sejak awal tahun, tarif pajak atas konsumsi listrik sudah menurun signifikan. Penurunan tarif dilakukan untuk mengurangi dampak kenaikan harga komoditas terhadap beban rumah tangga.

Pemerintah juga menyiapkan Covid Tax Act yang didesain untuk membantu pelaku usaha. Salah satu klausul yang sedang dipertimbangkan adalah wajib pajak bisa mengompensasikan kerugian 2022 dan 2023 dengan laba dari tahun-tahun sebelumnya.

Sebagai informasi, Angela Merkel resmi lengser dari jabatannya sebagai kanselir Jerman pada akhir tahun lalu. Merkel telah memimpin Jerman selama 16 tahun, sejak November 2005. Kursi kanselir saat ini diduduki Olaf Scholz yang merupakan menteri keuangan pada era Merkel. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN