TATA KELOLA ORGANISASI

Berapa Tambahan Jumlah KPP Madya Tahun Depan? Ini Kata Dirjen Pajak

Redaksi DDTCNews | Rabu, 11 Desember 2019 | 10:23 WIB
Berapa Tambahan Jumlah KPP Madya Tahun Depan? Ini Kata Dirjen Pajak

Dirjen Pajak Suryo Utomo. (foto: DJP)

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) menjalankan rencana aksi reorganisasi dengan menambah jumlah kantor pelayanan pajak (KPP) madya mulai 2020.

Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan ada tambahan sebanyak 18 KPP madya pada tahun depan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis yang ada di dalam internal otoritas.

“Kita sedang lakukan pengelolaan tata kelola organisasi, salah satunya dengan menambah jumlah KPP madya jadi 18 tahun depan,” katanya.

Baca Juga:
Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Suryo menjelaskan penambahan jumlah KPP Madya ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan seberapa besar kegiatan ekonomi di satu wilayah. Wilayah di Pulau Jawa masih mendominasi penambahan unit kerja vertikal DJP tersebut.

Dia menyatakan penambahan KPP madya ini sebagai bagian dari peningkatan pelayanan kepada wajib pajak yang sudah terdaftar dalam sistem. Dengan penambahan KPP madya, tata kerja fiskus diestimasi semakin jelas dalam konteks pengumpulan penerimaan.

Sebagian wajib pajak yang sudah terdaftar, lanjut Suryo, akan dikumpulkan pada level madya untuk memudahkan dalam aspek pelayanan dan pengawasan. Sementara itu, KPP pratama akan menjadi garda terdepan untuk kegiatan ekstensifikasi atau menambah wajib pajak baru dalam administrasi perpajakan.

Baca Juga:
DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

“Saat ini ada beberapa Kanwil yang belum punya KPP madya. Kemudian, untuk Kanwil yang mempunyai satu KPP madya akan ditambah menjadi dua madya, misalnya. Keputusan menambah KPP ini dilakukan tahun depan dan untuk beroperasi penuh akan melihat kondisi kesiapan masing masing Kanwil,” imbuh Suryo.

Melalui penambahan KPP Madya ini, Suryo mengharapkan kinerja fiskus menjadi lebih fokus. Aspek ini, menurutnya, akan turut menentukan performa DJP dalam mengumpulkan penerimaan dalam jangka panjang.

“Jadi, kita kumpulkan wajib pajak yang stabil dalam satu rombongan besar di Madya agar pengawasannya lebih efektif. Dengan begitu, kinerja tingkat madya lebih terukur dan lebih fokus,” katanya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi