KEPATUHAN PAJAK

Berambisi Kerek Kepatuhan Formal Hingga 85%, Ini Langkah DJP

Redaksi DDTCNews | Kamis, 21 Februari 2019 | 11:47 WIB
Berambisi Kerek Kepatuhan Formal Hingga 85%, Ini Langkah DJP

Ilustrasi gedung DJP. 

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak mempunyai ambisi besar untuk meningkatkan kapatuhan formal wajib pajak. Target terus dikerek naik tiap tahunnya.

Dirjen Pajak Robert Pakpahan mangatakan untuk tahun ini kepatuhan wajib pajak ditargetkan sebesar 85%. Angka ini naik dari target tahun sebelumnya yang sebesar 80%.

“Sekarang kita ambisi di 85%. Kita siapkan rencana kerjanya,” katanya di Kantor Kemenkeu, Rabu (20/2/2019).

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Meningkatkan angka kepatuhan tahun ini memang bukan pekerjaan mudah bagi otoritas pajak. Pasalnya, realisasi kepatuhan formal – yang diukur dari penyampaian surat pemberitahuan (SPT) oleh wajib pajak – masih di level 71%.

Robert menyatakan terdapat tiga aspek yang akan disentuh pihaknya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Pertama, memperkuat mekanisme edukasi. Aspek ini, menurutnya menjadi fokus utama otoritas dalam membenahi kesadaran wajib pajak.

Kedua, melakukan peyuluhan dan sosialisasi secara berkelanjutan kepada wajib pajak. Ketiga, memperbaiki administrasi dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan. Hal ini dijalankan dengan mempermudah beberapa prosedur administrasi pajak.

Baca Juga:
Coretax DJP Bakal Batasi Pelaporan SPT Tahunan Berbentuk Kertas

“Kita berikan kemudahan untuk menerima SPT dan aturan-aturan sudah disederhanakan, tapi edukasi yang paling penting,” tegas Robert.

Sebagai informasi, kepatuhan formal sepanjang 2018 tercatat sebesar 71%. Catatan lebih baik justru terjadi di 2017 sebesar 72,60% atau 96,8% dari target yang sebesar 75%. Kemudia, dari sisi jumlah, setidaknya terdapat 17,6 juta wajib pajak yang mempunyai kewajiban menyampaikan SPT pada 2018. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP Bakal Batasi Pelaporan SPT Tahunan Berbentuk Kertas

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN