APBN 2022

Belanja Barang 2022 Turun 20 Persen, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya

Muhamad Wildan | Rabu, 04 Januari 2023 | 18:00 WIB
Belanja Barang 2022 Turun 20 Persen, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan paparan.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memandang tren penurunan belanja barang pada 2022 mencerminkan adanya penurunan laju penularan Covid-19 sepanjang tahun lalu.

Realisasi belanja barang pada tahun lalu tercatat hanya Rp422,1 triliun, atau turun 20% dibandingkan dengan 2021 yang mencapai Rp529 triliun.

"Seiring dengan kemampuan mengelola pandemi, ruang APBN menjadi bisa dijaga atau dikurangi tekanannya," ujar Sri Mulyani, dikutip pada Rabu (4/1/2023).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Dengan menurunnya jumlah kasus Covid-19, lanjut menkeu, anggaran belanja pemerintah pusat dapat dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya dan bukan untuk biaya perawatan pasien pandemi Covid-19.

Pada tahun lalu, belanja barang PC PEN tercatat senilai Rp152,6 triliun, turun 43% dibandingkan dengan belanja barang untuk PC PEN 2021 yang mencapai Rp268,7 triliun.

Sejalan dengan hal tersebut, belanja barang pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merosot hingga 59,3%. Pada tahun lalu, belanja barang oleh Kemenkes mencapai Rp63,1 triliun. Pada 2021, realisasi belanja barang di Kemenkes mencapai Rp155,2 triliun.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Belanja barang lainnya yang tidak memiliki kaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 terealisasi senilai Rp269,5 triliun, atau tumbuh 3,5% dibandingkan dengan realisasi pada 2021.

Untuk diketahui, rata-rata kasus harian dan kematian harian tercatat terus melandai. Rata-rata kasus harian Covid-19 per 30 Desember tercatat hanya sebanyak 646 kasus dengan rata-rata kematian harian sebanyak 12 kematian. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja