KEBIJAKAN PPN

Begini Respons Apindo Soal Bahan Pokok Bebas PPN

Redaksi DDTCNews | Jumat, 25 Agustus 2017 | 16:17 WIB
Begini Respons Apindo Soal Bahan Pokok Bebas PPN

JAKARTA, DDTCNews – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 116 tahun 2017 tentang barang kebutuhan pangan pokok yang dibebaskan oleh pajak pertambahan nilai (PPN) merupakan upaya yang tepat dan sudah seharusnya dilakukan oleh pemerintah.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan kebijakan PMK 116/2017 sangat baik untuk membantu dan mendorong daya beli masyarakat agar semakin meningkat, meskipun ada beberapa kriteria tertentu terhadap setiap barang yang dibebaskan.

“Bahan pangan pokok yang dibebaskan PPN itu kan baik, artinya itu termasuk sebagai perluasan dalam rangka menambah daya beli. Kami melihat langkah pemerintah melalui PMK 116/2017 itu sangat baik, karena sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat,” ujarnya kepada DDTCNews, Jumat (25/8).

Baca Juga:
APBN 2025 Targetkan Lifting Migas 1,6 Juta Barel, Ada Sanksi bagi KKKS

Sebelumnya, pemerintah sempat digugat melalui Mahkaman Konstitusi (MK) karena permasalahan gula yang dikenakan pajak. Maka, pemberlakuan PMK 116/2017 berdasarkan gugatan melalui MK pada tahun 2016 dan gugatan tersebut akhirnya dikabulkan.

Atas keputusan MK, bahan pangan pokok yang menyangkut banyak orang sudah seharusnya dibebaskan PPN. Karena itu pemerintah sudah harus menjalankan hasil keputusan MK agar bahan pangan pokok terbebas dari PPN.

Sesuai dengan PMK 116/2017, barang pokok bebas PPN itu antara lain beras, gabah, jagung, sagu, kedelai, garam konsumsi, daging, telur, susu, buah-buahan, sayur-sayuran, umbi-umbian, bumbu-bumbuan dan gula konsumsi.

Pada saat PMK 116/2017 berlaku, maka Keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 653/KMK.03/2001 tentang Barang Kebutuhan Pokok atas Impor dan/atau Penyerahannya Tidak Dikenakan PPN dan KMK nomor 521/KMK.1/2017 tentang Penyerahan Tidak Dikenakan PPN, dinyatakan sudah tidak berlaku.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 07 Januari 2025 | 11:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

APBN 2025 Targetkan Lifting Migas 1,6 Juta Barel, Ada Sanksi bagi KKKS

Selasa, 31 Desember 2024 | 15:00 WIB KILAS BALIK 2024

Desember 2024: PPN 12%, Harga Eceran Rokok Naik, dan Persiapan Coretax

Senin, 30 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

Oktober 2024: Sri Mulyani Dilantik Lagi Jadi Menkeu, USKP Dievaluasi

Minggu, 29 Desember 2024 | 15:00 WIB KILAS BALIK 2024

Agustus 2024: Aturan Akses Informasi Keuangan untuk Perpajakan Diubah

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini