SOSIALISASI PAJAK

Begini Klarifikasi DJP Soal Selebaran 'Yesus Juga Bayar Pajak'

Redaksi DDTCNews | Rabu, 11 Oktober 2017 | 17:50 WIB
Begini Klarifikasi DJP Soal Selebaran 'Yesus Juga Bayar Pajak'

JAKARTA, DDTCNews – Belakangan ini selebaran bertema ‘Yesus juga bayar pajak’ yang diterbitkan oleh Ditjen Pajak sempat menjadi pembicaraan di beberapa kalangan. Pasalnya, selebaran yang terlanjur viral itu hanya terekspos dari perspektif satu agama saja, sementara agama lain justru tidak viral.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan berbagai sarana harus dilakukan dalam rangka menyosialisasikan pajak. Sekaligus menjangkau sebanyak mungkin kalangan masyarakat untuk membayar pajak, termasuk umat beragama.

“Soal selebaran ‘Yesus juga membayar pajak’ itu diterbitkan sebagai perspektif agama Kristen. Kami pun membuat selebaran sosialisasi pajak dari perspektif agama Islam, Hindu, Buddha dan Khonghucu. Materi selebaran itu sebenarnya sudah ada sejak awal tahun 2017,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/10).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Menurutnya selebaran sejenis itu pun telah banyak diedarkan pada saat sosialisasi program pengampunan pajak. Hal itu juga bertujuan agar semakin menggiring masyarakat memperbaiki kepatuhan pajak melalui program tersebut.

Namun pada saat program pengampunan pajak berlangsung, sayangnya selebaran itu tidak menjadi hal yang viral, justru jauh setelah program tersebut berakhir baru viral. Maka dari itu, Ditjen Pajak kembali menjelaskan tujuan sebenarnya edaran selebaran tersebut.

Di samping itu, Hestu menegaskan Ditjen Pajak telah melibatkan para penulis buku dari masing-masing agama dalam pembuatan selebaran itu. Materi yang tertulis dalam selebaran menyesuaikan dengan materi kesadaran pajak yang sudah lebih dulu dimasukkan ke adalam Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) Pendidikan Agama Islam, Kristen/Khatolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

Baca Juga:
WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

“Semua itu dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman pajak di Indonesia. Materi yang tertera pada masing-masing selebaran diperuntukkan kepada wajib pajak penganut agama terkait,” paparnya.

Dia pun berharap edaran selebaran ‘Yesus juga bayar pajak’ tidak menimbulkan permasalahan yang tidak seharusnya terjadi. Ditjen Pajak pun menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kalangan yang merasa kurang nyaman denagn beredarnya selebaran tersebut.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 14:30 WIB APARATUR SIPIL NEGARA

Jelang Natal, Pegawai DJP Diminta Tidak Terima Gratifikasi

Selasa, 24 Desember 2024 | 13:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA TIMUR

Bikin Faktur Pajak Fiktif, Dua Bos Perusahaan Diserahkan ke Kejaksaan

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jamin Stimulus Ekonomi Efektif, Birokrasi Penyaluran Perlu Dipermudah

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Maret 2024: Pemerintah Rilis Ketentuan Baru terkait Akuntansi Koperasi