PODTAX

Begini Cara Tax Center Sosialisasikan UU Cipta Kerja di Luar Negeri

Redaksi DDTCNews | Minggu, 30 Mei 2021 | 11:30 WIB
Begini Cara Tax Center Sosialisasikan UU Cipta Kerja di Luar Negeri

KESADARAN pajak merupakan hal mendasar yang perlu dimiliki oleh setiap warga negara, tak terkecuali yang menetap di luar negeri atau diaspora. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 8 juta orang diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara.

Ketua Indonesian Tax Centre in The United Kindgom (Intact-UK) Samudra Putra berpendapat kesadaran dan literasi diaspora Indonesia terhadap ketentuan pajak masih cenderung beragam.

“Biasanya kendala yang dihadapi diaspora merupakan isu pajak yang fundamental, banyak di antaranya bahkan belum mengetahui apakah termasuk dalam subyek pajak dalam negeri (SPDN) atau subyek pajak luar negeri (SPLN),” katanya.

Baca Juga:
PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

Dalam upaya meningkatkan literasi di bidang pajak, berbagai kegiatan telah dilakukan oleh Intact-UK. Misal, kerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia untuk Inggris Raya dan Persatuan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK).

“Salah satu kegiatan terbaru kami adalah melakukan sosialisasi mengenai ketentuan pajak terbaru bagi diaspora Indonesia yang terdapat pada UU Cipta Kerja,” tutur Samudra.

Menurut Samudra, kehadiran UU Cipta Kerja memberikan kepastian perlakuan perpajakan untuk SPDN dan SPLN. Warga Negara Indonesia (WNI) dapat ditetapkan sebagai SPLN dan dibebaskan dari pajak penghasilan (PPh) apabila memenuhi syarat tertentu.

Sosialisasi tersebut juga dimaksudkan untuk mencegah adanya pajak berganda bagi diaspora. Penasaran dengan obrolan lengkapnya? Yuk simak DDTC Podtax episode kali ini melalui Youtube atau Spotify! (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:30 WIB PERMENDAG 27/2024

Aturan Baru Berlaku! LNSW Ingatkan Pemilik Kargo soal Kewajiban PAB

BERITA PILIHAN
Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Minggu, 26 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI

PMK 115/2024 Berlaku, Penagihan Kepabeanan dan Cukai Bakal Lebih Mudah

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Minggu, 26 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Pembuatan Faktur Pajak Barang Non-Mewah di e-Faktur oleh PKP Tertentu

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:30 WIB PERMENDAG 27/2024

Aturan Baru Berlaku! LNSW Ingatkan Pemilik Kargo soal Kewajiban PAB

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Minggu, 26 Januari 2025 | 08:30 WIB PROVINSI LAMPUNG

Ribuan Kendaraan WP Badan Nunggak Pajak, Pemprov Gencarkan Penagihan

Minggu, 26 Januari 2025 | 08:00 WIB PMK 114/2024

DJBC Pertegas Aturan Teknik Sampling pada Audit Kepabeanan dan Cukai