PAJAK DAERAH (3)

Begini Aturan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Hamida Amri Safarina | Kamis, 18 Juni 2020 | 11:40 WIB
Begini Aturan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

BEA Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) merupakan salah satu jenis pajak daerah yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi berdasarkan Pasal 2 ayat (1) huruf b Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD). Pada artikel ini akan dibahas pemungutan BBNKB berdasarkan UU PDRD.

Merujuk pada Pasal 1 angka 14 UU PDRD, definisi BBNKB adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha.

Adapun yang termasuk dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor lima gross tonnage sampai dengan tujuh gross tonnage.

Baca Juga:
Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Terdapat empat hal yang dikecualikan sebagai jenis kendaraan bermotor. Pertama, kereta api. Kedua, kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan negara.

Ketiga, kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah. Keempat, objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam peraturan daerah.

Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) UU PDRD, penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor merupakan objek BBNKB. Dalam hal ini, maksud penyerahan kendaraan bermotor yakni pemasukan kendaraan bermotor dari luar negeri untuk dipakai secara tetap di Indonesia.

Baca Juga:
Optimalkan Setoran Pajak Kendaraan di Kota Ini, Razia Akan Digencarkan

Ada beberapa jenis penyerahan kendaraan bermotor yang dikecualikan, antara lain kendaraan bermotor untuk dipakai sendiri oleh orang pribadi yang bersangkutan; untuk diperdagangkan; untuk dikeluarkan kembali dari wilayah pabean Indonesia; dan digunakan untuk pameran, penelitian, contoh, dan kegiatan olahraga bertaraf internasional.

Namun, untuk kendaraan bermotor yang dikeluarkan kembali dari wilayah pabean Indonesia tidak dikecualikan dari definisi penyerahan apabila selama tiga tahun berturut-turut tidak dikeluarkan kembali dari wilayah pabean Indonesia.

Penguasaan kendaraan bermotor melebihi dua belas bulan dapat dianggap sebagai penyerahan. Penguasaan kendaraan bermotor tersebut tidak termasuk penguasaan kendaraan bermotor karena perjanjian sewa beli.

Baca Juga:
Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

Subjek BBNKB yakni orang pribadi atau badan yang dapat menerima penyerahan kendaraan bermotor. Sementara itu, wajib pajak BBNKB ialah orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraan bermotor. BBNKB dipungut berdasarkan nilai jual kendaraan bermotor. Nilai jual tersebut ditentukan dari harga pasaran umum atas suatu kendaraan bermotor.

BBNKP Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi
BERDASARKAN Pasal 12 ayat (1) dan (2) UU PDRD, penetapan tarif BBNKB ditetapkan paling tinggi sebesar 20% untuk penyerahan pertama dan 1% untuk penyerahan kedua. Khusus untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat berat yang tidak menggunakan jalan umum tarif pajak ditetapkan paling tinggi sebesar 0,75% untuk penyerahan pertama, kedua, dan seterusnya. Tarif BBNKB ini ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan daerah.

Pemungutan BBNKB ini merupakan kewenangan pemerintah daerah. Dengan demikian, masing-masing pemerintah provinsi berhak menentukan besaran tarif BBNKB lebih detail dalam peraturan daerah. Penentuan tarif tersebut tidak boleh lebih kecil atau melebihi tarif yang ditentukan dalam UU PDRD.

Baca Juga:
Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Sebagai contoh, berdasarkan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2019 Perubahan atas Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklasifikasikan besaran tarif BBNKB berdasarkan jenis kendaraan, jumlah roda kendaraan, penyerahan, dan/atau bagaimana memperoleh kendaraan tersebut.

Sementara itu, merujuk pada Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2010 tentang Bea Balik Nama Kendara Bermotor, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan tarif BBNKB hanya berdasarkan jenis kendaraan dan penyerahannya.

Berikut perbandingan tarif BBNKB di kedua provinsi tersebut.

Baca Juga:
9 Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Pemkot Tarakan beserta Tarifnya


Besaran pokok pajak bea balik nama kendaraan bermotor terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak. BBNKB yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat kendaraan bermotor terdaftar dan pembayarannya dilakukan pada saat pendaftaran.

Wajib pajak BBNKB harus mendaftarkan penyerahan kendaraan bermotor dalam jangka waktu paling lambat tiga puluh hari kerja sejak saat penyerahan. Orang pribadi atau badan yang menyerahkan kendaraan bermotor melaporkan secara tertulis penyerahan tersebut kepada gubernur atau pejabat yang ditunjuk dalam jangka waktu tiga puluh hari kerja sejak saat penyerahan.

Adapun laporan tertulis tersebut paling sedikit memuat lima hal sebagai berikut:

  1. nama dan alamat orang pribadi atau Badan yang menerima penyerahan;
  2. tanggal, bulan, dan tahun penyerahan;
  3. nomor polisi kendaraan bermotor;
  4. lampiran fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor;
  5. khusus untuk kendaraan di air ditambahkan pas dan nomor pas kapal.*

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA MEDAN

Kini Ada Opsen, Medan Mulai Aktif Tagih Pajak Kendaraan Bermotor

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga