Ilustrasi. (foto: tribuneindia)
MUMBAI, DDTCNews – Makin tingginya beban pajak atas penjualan emas dan perhiasan di India memicu aksi penutupan tempat usaha. Pelaku usaha lebih memilih untuk berpindah ke pasar ilegal yang tidak tersentuh pajak.
Direktur Pelaksana World Gold Council (WGC) di India Somasundaram PR mengatakan peningkatan bea impor baru-baru ini merugikan pebisnis di sektor yang terorganisir. Alhasil, banyak praktik penutupan bisnis legal.
“Kami memperkirakan penyelundupan emas India sebesar 100 ton selama beberapa tahun terakhir, meningkat sejak bea masuk ditingkatkan dalam Anggaran 2019 yang bertentangan dengan ekspektasi pasar,” katanya, Rabu (7/8/2019).
Dengan adanya kenaikan pemajakan terhadap perhiasan impor, pebisnis di ranah formal secara bertahap akan kembali ke bisnis sektor yang tidak terorganisir dengan menutup bisnis mereka yang sudah ada. Proses pergeseran telah dimulai sebelum pengumuman anggaran.
Dalam Anggaran Union 2019, bea masuk perhiasan impor naik 2,5 poin yang menyebabkan penjualan perhiasan dikenai beban pajak sebesar 15,5%. Beban tersebut terdiri dari bea masuk 12,5% dan goods and services tax (GST) 3%.
Demonetisasi pada 2016 dan penerapan GST pada 2017 sudah membuat penjual perhiasan dihadapkan pada pilihan untuk mengembangkan atau menutup bisnis mereka. Ini dikarenakan penjual sulit untuk bersaing dengan pedagang perhiasan ilegal di grey market yang tidak dipajaki.
Ketua Dewan Perdagangan Permata & Perhiasan Seluruh India (Gems & Jewellery Trade Counci/GJC) Anantha Padmanaban mengatakan banyak pelaku yang menutup toko dan pabrik mereka untuk sementara. Sebagian toko dan pabrik benar-benar ditutup. Menurutnya, situasi di seluruh industri perhiasan sangat paradoks.
Seperti dilansir business-standard.com, untuk mengatasi situasi yang sedang berlangsung di sektor perhiasan, delegasi GJC akan segera bertemu dengan Kementerian Keuangan untuk mencari solusi masalah yang sedang berlangsung. (MG-dnl/kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.