Ilustrasi. (DJBC)
JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) meluncurkan aplikasi Excise Service and Information System (Exsis) untuk mempermudah penyampaian dokumen laporan cukai (LACK).
Plh. Kasubdit Komunikasi dan Publikasi DJBC Sudiro mengatakan UU Cukai mewajibkan pengguna jasa menyampaikan LACK-1 hingga LACK-9 dengan fungsi yang berbeda-beda. Dengan aplikasi Exsis, data cukai pada seluruh kantor pelayanan akan terintegrasi dalam satu server sehingga lebih akurat.
"Aplikasi ini akan mempermudah pengguna jasa dalam menyampaikan dokumen cukai secara cepat, paperless, dan secara tidak langsung apabila ada keterlambatan dapat terpantau melalui sistem aplikasi," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (8/2/2021).
Sudiro mengatakan aplikasi Exsis menjadi salah satu upaya DJBC melakukan digitalisasi di semua lini. Dia menilai aplikasi Exsis akan sangat membantu pengguna jasa karena mereka harus mempertanggungjawabkan penggunaan dan penyerahan barang kena cukai (BKC) setiap bulan.
Dari sisi petugas DJBC, aplikasi tersebut juga memudahkan dalam analisis, monitoring, dan evaluasi LACK secara cepat dan efektif karena hanya dari satu sistem. LACK online telah berjalan di 36 kantor pelayanan Bea Cukai untuk mengawasi pengguna jasa yang menggunakan fasilitas tidak dipungut cukai dan/atau pembebasan cukai.
Menurutnya, kantor-kantor pelayanan itu telah mulai menyosialisasikan sistem tersebut sejak Januari 2021. Kebanyakan sosialisasi berjalan secara virtual dengan mengundang para pabrikan barang kena cukai.
Selain itu, beberapa kantor Bea Cukai juga memberikan asistensi langsung kepada para pengguna jasa. Dia berharap semua pengguna jasa dapat langsung mempraktikkan prosedur merekam dan mengirim laporan LACK melalui aplikasi Exsis.
"Kegiatan sosialisasi dan asistensi tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan untuk mempermudah proses implementasi LACK-1 hingga LACK-9 online," ujarnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.