KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bantuan Beras Pakai Stok Bulog, DJA: Pembayarannya setelah Audit BPKP

Muhamad Wildan | Kamis, 21 Maret 2024 | 15:30 WIB
Bantuan Beras Pakai Stok Bulog, DJA: Pembayarannya setelah Audit BPKP

Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan anggaran belanja untuk bantuan beras yang disalurkan Bulog akan dicairkan seusai diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata mengatakan anggaran belanja akan dicairkan di kemudian hari setelah audit BPKP. Sebagai catatan, terdapat 422.000 ton beras yang sudah disalurkan pada kuartal I/2024. Namun, belum ada anggaran belanja yang dicairkan untuk mendukung program itu.

"Yang dibagikan ke masyarakat itu stok Bulog. Nanti, setelah itu dilakukan akan diaudit oleh BPKP, kemudian baru ditagihkan oleh Bulog ke Bapanas. Lalu, Bapanas meminta tambahan anggaran untuk membayar program tersebut," katanya, dikutip pada Kamis (21/3/2024).

Baca Juga:
Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Tahun ini, bantuan beras akan disalurkan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) mulai Januari hingga Juni. Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk penyaluran bantuan beras mencapai Rp8,6 triliun.

"Ini akan kami bayarkan nanti setelah penyaluran dilakukan, audit dilakukan, kemudian ditagihkan oleh Bulog kepada Bapanas. Jadi, kita saat ini, anggarannya ada," tuturnya.

Menurut Isa, bantuan beras diberikan untuk mengatasi kerawanan pangan yang timbul akibat pasokan yang kurang dan harga yang tinggi. Anggaran terkait dengan bantuan beras ini tersedia dalam bentuk cadangan pada anggaran bendahara umum negara (BUN).

Baca Juga:
DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

"DPR dan pemerintah sudah mengalokasikan semacam cadangan di anggaran BUN untuk mengatasi keadaan yang mendesak termasuk kerawanan pangan. Jumlahnya bisa saja kurang. Tetapi, sepanjang cukup, pemerintah berwenang mengalihkan kepada K/L untuk menyalurkan," ujarnya.

Sebagai informasi, kewenangan pemerintah untuk melakukan perubahan dan pergeseran anggaran belanja negara pada APBN 2024 tercantum dalam Pasal 20 ayat (1) UU 19/2023 tentang APBN 2024.

Dalam ayat tersebut, pemerintah berhak menggeser belanja dari bagian anggaran 999.08 ke bagian anggaran K/L atau sebaliknya. Pemerintah juga dapat melakukan pergeseran antarsubbagian anggaran dalam bagian anggaran BUN. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:00 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi