Seorang pria mengenakan masker sambil mengendarai skuter melewati jalanan, mengikuti wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Beijing, China, Minggu (10/4/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Lee Smith/aww/sad.
BEIJING, DDTCNews - Pemerintah China mempercepat pencairan restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) pada April 2022 guna memberikan dukungan likuiditas bagi usaha kecil dan sektor-sektor industri kunci.
Pada April saja, China tercatat telah mencairkan restitusi PPN senilai CNY801,5 miliar atau setara Rp1.731 triliun. Nilai restitusi tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang hanya senilai CNY123,3 miliar.
"Usaha mikro dan kecil adalah penerima manfaat utama dari fasilitas restitusi PPN pada April ini," ujar pejabat State Taxation Administration (STA), Xie Wen, dikutip Senin (16/5/2022).
Tercatat nilai restitusi PPN yang diterima oleh usaha mikro dan kecil pada bulan April mencapai CNY418,9 miliar atau 52,3% dari nilai restitusi yang dicairkan.
Untuk diketahui, fasilitas restitusi PPN pertama kali diumumkan oleh Perdana Menteri China Li Keqiang pada akhir Maret 2022. Kebijakan ini diambil untuk menciptakan stabilitas perekonomian dan ketersediaan lapangan kerja.
"Pengembalian kelebihan pajak masukan kepada usaha mikro dan kecil, sektor manufaktur, dan sektor utama lainnya sangat penting untuk memastikan stabilitas pertumbuhan ekonomi," ujar Li.
Li mengatakan restitusi akan langsung memberikan dorongan kepada kas usaha dan akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi wajib pajak ketimbang insentif pengurangan pajak.
Adapun anggaran yang disiapkan oleh China untuk melakukan percepatan restitusi PPN mencapai CNY1,5 triliun atau Rp3.239 triliun. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.