SINGAPURA

Bank Sentral Singapura Tingkatkan Kewaspadaan Pencucian Uang

Redaksi DDTCNews | Selasa, 13 Agustus 2019 | 16:12 WIB
Bank Sentral Singapura Tingkatkan Kewaspadaan Pencucian Uang

SINGAPURA: Bank sentral Singapura meningkatkan kewaspadaannya terhadap praktik pencucian uang yang semakin banyak menggunakan perusahaan-perusahaan cangkang untuk menutupi transaksi mereka.

Valerie Tay, Kepala Departemen Antipencucian Uang di Bank Sentral/Otoritas Moneter Singapura (MAS), mengatakan bank telah menutup rekening beberapa perusahaan cangkang selama setahun terakhir, setelah mendeteksi transaksi yang melanggar hukum.

“Ketika kami melihat lebih dalam pada risiko, kami menyadari sementara para penjahat mungkin masih menggunakan perusahaan offshore, sebenarnya mereka telah beralih menggunakan perusahaan cangkang untuk menghindari deteksi,” ujarnya di Singapura, Senin (12/8/2019).

Baca Juga:
Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Valerie menambahkan tren ini juga diperhatikan dalam pusat keuangan lainnya. “Saat itulah kami mulai khawatir. Karena ketika modus operandi para penjahat bergeser untuk menghindari deteksi dan industri tidak cukup waspada, para penjahat bisa mendapatkan jalan mereka,” katanya.

Posisi Singapura sebagai salah satu pusat keuangan terkemuka dunia dan pusat perdagangan membuatnya sangat rentan terhadap pencucian uang. Relatif mudahnya memulai bisnis di Singapura membuatnya berpotensi lebih rentan terhadap penyalahgunaan perusahaan cangkang.

Valerie mengatakan MAS telah mengatakan kepada bank untuk secara aktif mencari perusahaan cangkang yang dapat disalahgunakan untuk pembiayaan gelap. Dengan demikian, ada harapan pengawasan untuk deteksi proaktif dan gangguan keuangan gelap.

Baca Juga:
Retaliasi China, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk Tambahan

Analisis data dan analisis jaringan, sambungnya seperti dilansir channelnewsasia.com, telah membantu bank memetakan hubungan hubungan untuk mendeteksi transaksi yang melanggar hukum di perusahaan cangkang dalam satu tahun terakhir.

Departemen anti pencucian uang MAS yang didirikan 3 tahun lalu untuk melakukan fungsi-fungsi yang dilakukan oleh unit yang berbeda, kini telah berkembang menjadi 30 spesialis dari semula hanya 20 spesialis. Ia bekerja sama dengan Departemen Urusan Komersial.

Pada 2015, Singapura menemukan dana skandal 1Malaysia Development Bhd dicuci melalui sistem perbankannya. Akibatnya, MAS menutup unit lokal dua bank, membekukan jutaan dolar, menagih bankir dan mengenakan denda. “Itu peringatan untuk semua orang,” kata Valerie. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 06 Februari 2025 | 08:55 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pakai NPWP 9990000000999000, Bupot Tak Ter-Prepopulated ke SPT Tahunan

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX SYSTEM

Bukti Potong Dibuat Pakai NPWP Sementara, Perhatikan Konsekuensinya

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko