KINERJA DITJEN PAJAK 2018

Bahas Target Setoran Pajak 2018 dengan DPR, Begini Optimisme Bos Pajak

Redaksi DDTCNews | Kamis, 15 Maret 2018 | 15:51 WIB
Bahas Target Setoran Pajak 2018 dengan DPR, Begini Optimisme Bos Pajak

JAKARTA, DDTCNews – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Kamis (15/3). Pada kesempatan ini keduanya membahas perkembangan penerimaan negara di dua bulan pertama tahun 2018.

Kegiatan ini merupakan yang pertama bagi Dirjen Pajak Robert Pakpahan pasca mengemban amanat sebagai orang satu di otoritas pajak pada akhir 2017 lalu. Pada kesempatan ini optimisme ia sampaikan terkait kemampuan Ditjen Pajak memenuhi terget penerimaan pajak tahun ini yang mencapai Rp1.424,7 triliun.

"Tahun ini target cukup challenging atau boleh dikatakan agak berat untuk dicapai dengan pertumbuhan 23%. Kalo dilihat realisasi Februari yang tumbuh 14-15% kita optimis apalagi momentum pajak memuncak jelang akhir tahun," katanya di Kompleks Parlemen, Kamis (15/3).

Baca Juga:
Ekonomi 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani Beberkan Peran APBN

Optimisme itu bukan tanpa basis data. Pencapaian penerimaan pajak dua bulan terakhir yang tumbuh lebih dari 10% menjadi angin segar untuk mengejar target penerimaan.

Seperti yang diketahui, penerimaan negara hingga akhir Februari tumbuh sebesar 17,57% dibandingkan tahun lalu. Jika tidak memasukan instrumen PPh Migas maka pertumbuhan mencapai 19,06%.

Jenis pajak yang tumbuh positif itu antara lain PPh nonmigas sebesar R 88,7 triliun, atau 10,8% dari target. PPh nonmigas ini tumbuh 20,26% dari periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga:
Demi Pajak, Mahasiswa di Malang Bakal Diminta Balik Nama Kendaraannya

Kemudian, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dengan setoran sebesar Rp67 triliun atau 12,3% dari target. Dua instrumen pajak ini tumbuh 18,37% dari periode yang sama tahun lalu.

"Ada momentum yang coba kami maintain ditambah penerimaan pajak yang memuncak di ujung. Kita lihat dua bulan pertama tumbuh, padahal dua tiga tahun sebelumnya malah sempat negatif pertumbuhannya. Itu adalah indikasi yang ingin dimanfaatkan," papar Robert. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 06 Februari 2025 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani Beberkan Peran APBN

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Selasa, 28 Januari 2025 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Tegaskan Penghematan Belanja Tak Dipengaruhi Kinerja Pajak

BERITA PILIHAN
Kamis, 06 Februari 2025 | 10:30 WIB BELGIA

Uni Eropa Siapkan Retaliasi atas Kebijakan Bea Masuk Trump

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:29 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

100 Hari Prabowo, Sri Mulyani Sebut Bea Cukai Lakukan 6.187 Penindakan

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ayo Pahami Lagi Makna ‘Benar-Lengkap-Jelas’ dalam Laporan SPT Tahunan

Kamis, 06 Februari 2025 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani Beberkan Peran APBN

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:55 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pakai NPWP 9990000000999000, Bupot Tak Ter-Prepopulated ke SPT Tahunan

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX SYSTEM

Bukti Potong Dibuat Pakai NPWP Sementara, Perhatikan Konsekuensinya

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji