KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Australia Cabut Bea Masuk Antidumping Produk Kertas Asal Indonesia

Dian Kurniati | Jumat, 08 Maret 2024 | 16:30 WIB
Australia Cabut Bea Masuk Antidumping Produk Kertas Asal Indonesia

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah Australia akhirnya mencabut bea masuk antidumping (BMAD) atas impor produk kertas A4 asal Indonesia.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso mengatakan keputusan mengenai pencabutan BMAD kertas A4 ini dikeluarkan pada 26 Februari 2024. Menurutnya, keputusan pencabutan BMAD merupakan hasil rekomendasi penyelidikan Revocation Review oleh Komisi Anti-Dumping Australia yang diinisiasi pada 5 Mei 2023.

"Pemerintah Indonesia berhasil meyakinkan Pemerintah Australia bahwa pengenaan BMAD terhadap produk kertas A4 impor sudah tidak relevan berdasarkan ketentuan Article VI General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) 1994 dan ketentuan WTO lainnya yaitu Antidumping Agreement," katanya, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Budi mengatakan Keputusan Australia mencabut pengenaan BMAD sudah tepat, mengingat industri dalam negeri Australia tidak mampu lagi memproduksi kertas yang dijadikan objek pengenaan BMAD.

Sementara itu, Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag Natan Kambuno menyebut keputusan tersebut berlaku surut sejak 5 Mei 2023. Dengan demikian, pelaku usaha dapat mengajukan permohonan pengembalian (refund) BMAD yang telah dibayarkan kepada Pemerintah Australia bila terdapat ekspor kertas ke Australia setelah tanggal tersebut.

Sejalan dengan keputusan ini, dia pun mengimbau pelaku usaha untuk menjadikan pencabutan BMAD sebagai peluang meningkatkan ekspor kertas ke Australia.

Baca Juga:
Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

"Indonesia harus memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan ekspor kertas karena produk Indonesia punya daya saing yang kuat di pasar Australia," ujarnya.

Pemerintah mencatat ekspor kertas A4 Indonesia ke Australia sempat terpuruk akibat pengenaan BMAD sebesar 14,7% hingga 59,7% dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, ekspor kertas A4 ke Australia hanya US$8 juta atau turun signifikan dibandingkan dengan 2019 yang mencapai US$19 juta.

Natan menilai kolaborasi antara Direktorat Pengamanan Perdagangan Kemendag dan pemangku kepentingan seperti pelaku usaha dan asosiasi menjadi faktor kunci keberhasilan Indonesia menggagalkan pengenaan BMAD tersebut.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Badan Pusat Statistik mencatat total perdagangan Indonesia–Australia pada 2023 mencapai US$12,48 miliar. Angka ini turun 6,39% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$13,33 miliar.

Sementara itu, tren total perdagangan kedua negara meningkat 14,38% dalam periode 2018–2022. Total perdagangan Indonesia dan Australia mencapai US$8,64 miliar pada 2018, dan kemudian meningkat menjadi US$13,33 miliar pada 2022. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja