MEKSIKO

Atasi Kemiskinan Global, 3 Kelompok Ini Perlu Sumbangkan Kekayaannya

Syadesa Anida Herdona | Rabu, 17 November 2021 | 07:30 WIB
Atasi Kemiskinan Global, 3 Kelompok Ini Perlu Sumbangkan Kekayaannya

Seorang pemulung menarik gerobak saat melintasi kawasan Ampera, Jakarta, Jumat (23/7/2021).  ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/rwa.

MEXICO CITY, DDTCNews – Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador menyuarakan cara untuk mengatasi problem kemiskinan global. Dalam pidatonya di PBB, Andrés menyebutkan ada 3 pihak yang sejatinya bisa menyumbang secuil kekayaan mereka agar kebutuhan dasar masyarakat miskin dunia bisa dipenuhi.

Kelompok pertama, sebanyak 1.000 orang terkaya dunia yang harus menyetorkan setidaknya 4% kekayaan mereka setiap tahun. Kedua, 1.000 perusahaan terbesar dunia juga harus menyumbang 4% nilai pasarnya. Kelompok ketiga, negara-negara anggota G-20 juga perlu berkontribusi dengan menyumbang 0,2% produk domestik bruto (PDB)-nya.

"1.000 perusahaan terbesar di dunia juga harus menyumbangkan 4% dari nilai pasarnya. Selain itu, negara-negara G-20 juga harus menyumbangkan 0,2% dari produk domestik brutonya (PDB) untuk pendanaan global," ujarnya, dikutip Selasa (16/11/2021).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Jika ketiga kelompok yang disebut Andrés bersedia berkontribusi, setidaknya akan ada dana terkumpul sebesar US$1 miliar per tahunnya. Apabila penyalurannya bisa diberikan langsung kepada masyarakat kurang mampu, akan ada 750 juta jiwa masyarakat yang terbantu.

"Penyaluran dari dana yang terkumpul harus disampaikan langsung kepada mereka yang membutuhkan tanpa ada perantara dari siapapun. Jika dana tersebut diberikan melalui organisasi nonpemerintah maupun organisasi lainnya tak ada jaminan dana tersebut akan tersampaikan," tambahnya.

López Obrador memang tak mengusulkan orang dan perusahan terkaya di dunia sebagai subjek pajak untuk membantu masyarakat tidak mampu. Namun, ia menekankan adanya kasus korupsi pajak dan kasus penggelapan pajak yang justru dibantu oleh pengadilan.

"Korupsi adalah saat seseorang tak dikenakan hukuman padahal ia menyembunyikan uangnya secara ilegal di negara suaka pajak,” ujar López Obrador, dikutip Tax Notes International. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN