MEKSIKO

AS Naikkan Kredit Pajak Mobil Listrik, 2 Negara Ini Keras Menolak

Syadesa Anida Herdona | Rabu, 05 Januari 2022 | 17:35 WIB
AS Naikkan Kredit Pajak Mobil Listrik, 2 Negara Ini Keras Menolak

Seorang pengemudi keselamatan Waymo duduk dengan tangan dilepas dari kemudi saat kendaraan Jaguar I-Pace berkendara di San Francisco, California, Amerika Serikat, Selasa (19/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Peter DaSilva/aww/cfo

MEXICO CITY, DDTCNews – Rencana kebijakan Amerika Serikat untuk menaikkan kredit pajak atas kendaraan listrik menuai kritik dari berbagai pihak. Meksiko dan Kanada menjadi 2 negara yang paling vokal menolak atas usulan pemerintah Negeri Paman Sam itu.

Menteri Perekonomian Meksiko Tatiana Clouthier menyebutkan negaranya akan terdampak langsung apabila Kongres AS setuju untuk menaikkan kredit pajak atas kendaraan listrik.

"Dampak yang ditimbulkan terkait usaha yang dilakukan Meksiko untuk mengontrol migrasi di wilayah perbatasannya," ujarnya, dikutip Rabu (05/01/2022).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Dalam rencana kebijakan yang diusulkan, akan ada tambahan US$5.000 kredit pajak atas kendaraan listrik yang dibuat di Amerika Serikat. Sebelumnya, bagi pembeli mobil listrik telah mendapat insentif kredit pajak yang dapat diklaim sebesar US$7.500.

Jika usulan kebijakan ini berhasil diterapkan, sejumlah US$12.500 kredit pajak dapat diklaim oleh wajib pajak. Hal ini tentu menjadi sumber kritik yang dilayangkan Meksiko dan Kanada.

Menurut kedua negara tersebut, rencana kebijakan kredit pajak ini akan mencederai komitmen yang sebelumnya telah dibuat oleh Amerika Serikat. Komitmen tersebut berkaitan dengan perjanjian dengan WTO serta perjanjian yang dibuat antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Dilansir Tax Notes International, kedua negara tersebut berpendapat bahwa usulan kebijakan ini juga dapat berdampak pada penurunan tenaga kerja. Akan ada banyak tenaga kerja di sektor otomotif yang kehilangan pekerjaannya.

Sebagai informasi, sejak dilantiknya Presiden Biden terjadi peningkatan migrasi ilegal dari Meksiko ke Amerika Serikat. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak