Pekerja melintas dengan latar belakang pembangunan gedung bertingkat di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Bank Indonesia (BI) mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia paling rendah 2,3% pada tahun ini yang akan ditopang berbagai stimulus, baik fiskal maupun moneter. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal keluar (capital outflow) pada bulan April 2020 hanya Rp2,14 triliun. Capital outflow ini jauh lebih kecil dibandingan dengan bulan Maret yang mencapai Rp121,26 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hal itu disebabkan kepanikan di pasar keuangan akibat pandemi virus Corona mulai mereda. "Kalau pada Maret, waktu itu terjadi kepanikan di pasar keuangan global. Tapi April mulai terjadi inflow dan outflow itu jauh lebih kecil," katanya melalui konferensi video, Rabu (6/5/2020).
Perry menyebutkan arus modal masuk (capital inflow) pada bulan April juga mulai membaik. Dia memerinci pada pekan pertama April telah terjadi capital inflow senilai Rp5,73 triliun.
Pada pekan kedua April, capital outflow terjadi sebesar Rp7,98 triliun, sedangkan pada pekan ketiga senilai Rp2,41 triliun. Pada pekan keempat, kembali tercatat ada capital inflow sebesar Rp100 miliar dan pada pekan kelima senilai Rp2,42 triliun.
"Secara keseluruhan pada April terjadi capital inflow selama 3 minggu dan 2 minggu capital outflow. Kita lihat tren capital outflow semakin kecil dan capital inflow semakin besar. Selanjutnya pada pekan pertama bulan Mei tercatat Rp1,17 triliun," katanya.
Perry menjelaskan pergerakan capital inflow ke Indonesia bakal berdampak pada penurunan imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) dan penguatan nilai tukar rupiah. Ia pun merujuk data pada 2011 hingga 2019, yang terjadi capital outflow dalam waktu sekitar 4 bulan.
Saat itu terjadi capital outflow sekitar Rp29,2 triliun, akan diikuti oleh periode capital inflow selama 21 bulan. Capital inflow yang masuk ke SBN mencapai Rp229 triliun. "Jangan terlalu pesimistis, lihat angka-angka historis," ujarnya.
Di tengah pandemi virus Corona, Perry optimistis tren capital inflow akan pulih pada bulan Mei. Kondisi diramal akan lebih baik jika pandemi melandai pada bulan Juni, seperti yang ditargetkan pemerintah. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.