KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga?

Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 12 Maret 2021 | 17:55 WIB
Apa Itu Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga?

BERDASARKAN Surat Keputusan Perhitungan Pemberian Imbalan Bunga (SKPPIB), Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atas nama Menteri Keuangan akan menerbitkan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB).

SPMIB juga disebutkan pada diktum ketiga SKPPIB sebagai sarana administrasi untuk mengompensasikan imbalan bunga dengan utang pajak dan/atau pajak yang akan terutang. Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan SPMIB?

Definisi
SEBELUMNYA ketentuan mengenai tata cara pemberian imbalan bunga, termasuk penerbitan SPMIB, tercantum pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.226/PMK.03/2013 s.t.d.t.d PMK No.65/PMK.03/2018.

Baca Juga:
Apa Itu Dokumen CK-1C?

Namun, pada 17 Februari 2021 pemerintah mencabut aturan itu dan menggantinya dengan PMK No. 18/PMK.03/2021. Merujuk Pasal 1 angka 45 PMK 18/2021, SPMIB adalah surat yang diterbitkan Kepala KPP atas nama Menteri Keuangan untuk membayar imbalan bunga kepada wajib pajak.

Sesuai dengan Pasal 95 ayat (1) dan (3) PMK 18/2021, perhitungan pemberian imbalan bunga dengan utang pajak/pajak yang akan terutang ditindaklanjuti dengan kompensasi. Kompensasi ke utang pajak dan/atau pajak yang akan terutang tersebut dilakukan melalui potongan SPMIB.

Dengan demikian berarti penerbitan SPMIB merupakan tahap setelah imbalan bunga yang diterima wajib pajak diperhitungkan dengan utang pajak dan/atau pajak yang akan terutang sebagaimana dituangkan dalam SKPPIB.

Baca Juga:
Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 95 ayat (1) PMK 18/2021 yang menyatakan Kepala KPP atas nama Menteri Keuangan menerbitkan SPMIB berdasarkan SKPPIB. Adapun ketentuan mengenai format SPMIB tercantum dalam Lampiran XXV PMK 18/2021.

Mengacu lampiran tersebut, secara ringkas SPMIB berisi perintah pada Kuasa Bendahara Umum Negara, KPPN agar membayar/memindahbukukan imbalan bunga pada wajib pajak dengan memperhitungkan kompensasi utang pajak/pajak yang akan terutang melalui potongan SPMIB (apabila ada).

Namun, dalam hal tidak ada utang pajak dan/atau pajak yang akan terutang maka seluruh imbalan bunga diberikan kepada wajib pajak bersangkutan. Ketentuan lebih lanjut mengenai SPMIB dapat disimak dalam PMK 18/2021.

Simpulan
INTINYA SPMIB adalah surat yang diterbitkan oleh Kepala KPP atas nama Menteri Keuangan untuk membayar imbalan bunga kepada wajib pajak. Surat ini diterbitkan sebagai sarana pemberian/pembayaran imbalan bunga kepada wajib pajak setelah dikompensasikan dengan utang pajak/pajak yang akan terutang. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 17:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Simbara?

Rabu, 16 Oktober 2024 | 18:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu e-PHTB Notaris/PPAT?

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:30 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Update 2024: Apa Itu Kapasitas Fiskal Daerah?

Selasa, 08 Oktober 2024 | 11:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Program Business Development Services (BDS) dari DJP?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN