MALAYSIA

Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Ini Rencana Hubungan Ekonomi dengan RI

Dian Kurniati | Jumat, 25 November 2022 | 13:45 WIB
Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Ini Rencana Hubungan Ekonomi dengan RI

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ketika memberikan keterangan pers usai menghadap Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al Mustafa Billah Shah di Sungai Long Golf & Country Resort, Kajang, Selangor, Malaysia, Kamis (24/11/2022). ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman/hp.

KUALA LUMPUR, DDTCNews - Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah resmi menunjuk Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri (PM).

Pascapenunjukan, Anwar mengaku telah menerima ucapan selamat dari berbagai pihak. Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi kepala negara pertama yang memberinya ucapan selamat.

"Terima kasih Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo yang menjadi kepala negara pertama yang menghubungi saya mengucapkan tahniah," katanya melalui akun Twitter @anwaribrahim, dikutip pada Jumat (25/11/2022).

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Dalam cuitannya, Anwar membagikan video perbincangannya dengan Jokowi melalui telepon. Dalam percakapan tersebut, Jokowi menyebut Anwar sebagai sosok yang dikenal luas dan dihormati rakyat Indonesia.

Setelahnya, Anwar menyatakan keinginannya mempererat hubungan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia. Misalnya melalui penguatan kerja sama dari sisi perdagangan, investasi, budaya, dan perlindungan pekerja.

"Persahabatan kedua-dua semestinya diperkukuh," bunyi cuitannya.

Baca Juga:
Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Anwar resmi ditunjuk sebagai perdana menteri Malaysia ke-10 pada usia 75 tahun, menggantikan Ismail Sabri Yaakob. Karier politiknya dimulai sejak 1990-an, termasuk sempat menjadi wakil perdana menteri era Mahathir Mohamad.

Dalam konferensi pers setelah pengangkatannya, Anwar menyatakan bakal memprioritaskan pemulihan ekonomi Malaysia. Dia bersyukur kepercayaan investor terus membaik, tercermin dari penguatan nilai tukar ringgit dan pasar saham.

Dia pun kembali menegaskan janjinya untuk tidak mengambil gaji sebagai perdana menteri.

"Mari kita sekarang fokus pada ekonomi dan melakukan berupaya menghidupkannya kembali sehingga kesejahteraan rakyat, khususnya yang miskin dan terpinggirkan, dapat terlindungi," katanya dilansir malaymail.com. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Rabu, 16 Oktober 2024 | 12:00 WIB KILAS BALIK PERPAJAKAN 2014-2024

Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN