BELGIA

Ancam Ketersediaan Lapangan Kerja, Mesin Swakasir Kena Pajak Khusus

Muhamad Wildan | Kamis, 14 Juli 2022 | 13:30 WIB
Ancam Ketersediaan Lapangan Kerja, Mesin Swakasir Kena Pajak Khusus

Ilustrasi.

MOLENBEEK, DDTCNews – Pemkot Molenbeek di Belgia memutuskan untuk mengenakan pajak khusus atas toko yang menyediakan mesin swakasir sehingga memungkinkan pembeli dapat membeli barang tanpa memerlukan bantuan dari karyawan toko.

Wali Kota Molenbeek Catherine Moureaux menilai keberadaan mesin swakasir telah mengganggu kohesi sosial. Untuk itu, pemilik toko harus membayar pajak senilai EUR5.600 atau setara dengan Rp84,2 juta atas setiap mesin swakasir yang disediakan di toko.

"Swakasir telah mengganggu kohesi sosial karena tidak adanya kontak antara pembeli dan karyawan," katanya, dikutip pada Kamis (14/7/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Dengan mesin swakasir, pelanggan dipercaya untuk menjalankan tugas yang selama ini dilaksanakan oleh karyawan toko. Meski mampu menurunkan waktu antrean, keberadaan swakasir juga menjadi ancaman bagi ketersediaan lapangan kerja.

Sebagai informasi, upah yang diterima kasir toko rata-rata sejumlah EUR1.686 per bulan. Dengan demikian, pajak atas mesin swakasir tersebut setara dengan 3 bulan upah seorang kasir toko.

Federasi perdagangan, Comeos memandang kebijakan Kota Molenbeek sebagai langkah yang aneh dan menghambat inovasi.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

"Dengan kebijakan tersebut, pemerintah kota secara tidak langsung meminta kita untuk tak berinovasi dan kembali ke abad sebelumnya," ujar Juru Bicara Comeos Hans Cardyn seperti dilansir brusselstimes.com.

Cardyn menuturkan keberadaan mesin swakasir tak mengganggu kohesi sosial dan tidak mengancam ketersediaan lapangan kerja. Dia mengeklaim jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh pertokoan di Belgia justru meningkat dalam beberapa tahun terakhir. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN