Ilustrasi.
PASURUAN, DDTCNews – Pemkot Pasuruan, Jawa Timur menyiapkan sejumlah strategi dalam mengamankan target pendapatan asli daerah (PAD), terutama dari pajak dan retribusi senilai Rp133 miliar pada tahun ini.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Siti Zuniati mengatakan strategi mencapai target PAD dilakukan berdasarkan jenis pungutan pajak daerah dan retribusi daerah. Kedua strategi ini diharapkan bisa mengamankan penerimaan PAD sesuai target 2021.
"Kami tetap berupaya memenuhi target PAD yang sudah ditetapkan tahun ini," katanya dikutip pada Senin (17/5/2021).
Untuk retribusi daerah, lanjut Siti, Bapenda akan menjalin kerja sama dengan organisasi perangkat daerah terkait dengan penarikan retribusi daerah. Menurutnya, Bapenda perlu melakukan rekonsiliasi penerimaan retribusi setiap bulan.
Hal ini dikarenakan setiap OPD melakukan pelayanan dan penyetoran retribusi daerah secara terpisah. Untuk itu, sambungnya, perlu adanya basis data yang menghimpun seluruh pungutan retribusi daerah pada setiap OPD.
Untuk pajak daerah, proses optimalisasi akan mengandalkan pengawasan berbasis elektronik. Salah satu target pengawasan elektronik pada pelaku usaha yang menjadi wajib pungut pajak daerah seperti hotel, restoran, dan kegiatan hiburan.
Tahun ini, Pemkot Pasuruan akan menambah pemasangan alat perekam transaksi atau tapping box di lokasi usaha. Hingga saat ini, Siti mengaku pemkot baru memasang alat tapping box di tempat usaha restoran.
"Hingga hari ini sudah terpasang di 12 wajib pungut pajak. Semuanya masih restoran. Ke depan kami mendorong pemasangan tapping box di beberapa hotel dan restoran lain," ujarnya seperti dilansir Radar Bromo.
Siti berharap tapping box mampu menekan potensi kebocoran penerimaan pajak dan mendukung kemandirian fiskal APBD yang saat ini 80% pendapatan daerah masih berasal dari dana transfer daerah dan perimbangan keuangan dari pemerintah pusat. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.