NIGERIA

Akhirnya.. Negara Ini Siap Implementasikan Pajak Barang Mewah

Redaksi DDTCNews | Rabu, 18 Oktober 2017 | 14:07 WIB
Akhirnya.. Negara Ini Siap Implementasikan Pajak Barang Mewah

ABUJA, DDTCNews – Pemerintah Federal Nigeria mengumumkan akan segera menerapkan pungutan pajak yang lebih tinggi atas barang-barang mewah. Aturan tersebut telah ditandatangani untuk menghadapi proses hukum lebih lanjut.

Menteri Keuangan Nigeria Kemi Adeosun berpendapat bahwa orang-orang kaya (High Net Worth Individual/HNWI) harus menanggung sebagian besar beban pajak. Oleh karena itu, pada Agustus lalu, telah diumumkan barang-barang mewah yang akan dikenakan pajak seperti perhiasan, mobil mewah, tiket penerbangan kelas satu, minuman beralkohol, dan barang mewah lainnya.

“Ada proses hukum yang harus dilakukan pemerintah, termasuk protokol bea cukai agar aturan tersebut dapat benar-benar membedakan objek pajak,” ungkapnya dalam pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF di Washington DC, Minggu (15/10).

Baca Juga:
Perbaiki Kualitas Kesehatan, Nigeria Kenakan PPN 0% untuk Obat & Alkes

Adeosun mengatakan bahwa pajak atas barang-barang mewah yang direncanakan oleh pemerintah federal akan melintasi negara-negara anggota Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS). Oleh karenanya butuh pertimbangan yang sangat matang sebelum kebijakan tersebut digulirkan.

Tidak hanya itu, lanjutnya, masalah yang dihadapi pemerintah Nigeria bukan hanya soal sistem pajak yang perlu dirombak, tetapi juga masih banyaknya wajib pajak yang tidak patuh dalam membayar pajak. Lebih lanjut, Adeosun mengungkapkan sudah ada beberapa HNWI yang bersedia untuk membayar pajak dan meminta diampuni atas kelalaiannya selama ini.

Oleh karena itu, pemerintah telah memberlakukan program pengungkapan aset secara sukarela (Voluntary Assets and Income Declaration Scheme/VAIDS) untuk mengatasi hal tersebut. Sebagai informasi, program tersebut berlangsung dari Juli 2017 hingga Maret 2018.

Baca Juga:
Vietnam Didorong Rombak Aturan Pajak untuk Dorong Kendaraan Hybrid

“Antusiasme wajib pajak dalam program VAIDS cukup tinggi, kebanyakan dari mereka meminta agar diberikan perpanjangan waktu dalam memenuhi pembayaran pajaknya. Ini karena jumlah pajak yang mereka bayarkan cukup besar,” jelasnya.

Sementara itu, dilansir dalam nigeriatoday.ng, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan bahwa membuat orang kaya membayar pajak lebih banyak tidak akan menyelesaikan masalah kesenjangan di dunia.*

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN