ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan Penghapusan NPWP? Pastikan Dulu Surat Keputusannya Sudah Terbit

Redaksi DDTCNews | Rabu, 22 Februari 2023 | 17:00 WIB
Ajukan Penghapusan NPWP? Pastikan Dulu Surat Keputusannya Sudah Terbit

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak yang mengajukan penghapusan nomor pokok wajib pajak (NPWP) perlu memastikan terbitnya Surat Keputusan Penghapusan dari kantor pelayanan pajak (KPP) tempat NPWP dirilis pertama kali. Alasannya, jika surat keputusan belum terbit maka status NPWP tetap aktif dan kewajiban perpajakan tetap perlu dipenuhi oleh wajib pajak.

Perlu dipahami, pengajuan penghapusan NPWP bisa berujung pada diterimanya permohonan oleh KPP atau malah ditolak. Jika permohonan ditolak, artinya wajib pajak tetap perlu menjalankan kewajiban perpajakannya termasuk lapor SPT dan menyetorkan pajaknya.

"Apabila surat keputusan belum terbit dan belum diterima oleh wajib pajak yang bersangkutan, kemungkinan besar NPWP masih tetap aktif," cuit contact center Ditjen Pajak (DJP) saat menjawab pertanyaan netizen, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Pernyataan DJP di atas menjawab pertanyaan seorang wajib pajak yang mengaku bingung lantaran status NPWP-nya masih aktif padahal sebelumnya sempat mengajukan permohonan penghapusan NPWP. Sejak pengajuan permohonan penghapusan hingga saat ini, wajib pajak mengaku tidak pernah lagi mengajukan aktivasi.

"Mengapa NPWP bisa aktif padahal yang bersangkutan tidak pernah mengurus aktivasi? ... pada 2012 sudah mengajukan permohonan penghapusan NPWP," tanya seorang netizen.

Di sisi lain, apabila permohonan penghapusan NPWP sempat dikabulkan oleh KPP, DJP tetap bisa mengaktifkan kembali NPWP yang berstatus non-efektif (NE). DJP menyampaikan otoritas bisa mengaktifkan kembali NPWP secara jabatan apabila ditemukan data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa wajib pajak tidak lagi memenuhi kriteria sebagai wajib pajak NE.

Baca Juga:
Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Temuan data dan/atau informasi yang dimaksud adalah, jika wajib pajak menyampaikan SPT Masa atau SPT Tahunan, melakukan pembayaran pajak, melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, diketahui atau ditemukan alamatnya, serta melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan lainnya.

"Silakan dipastikan dulu [apakah ada pemenuhan kewajiban perpajakan yang dilakukan]," cuit DJP kembali. Baca juga 'Belum Pernah Daftar Tapi Tiba-Tiba NPWP-nya Aktif? DJP Beri Penjelasan'. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

Senin, 21 Oktober 2024 | 12:30 WIB KPP PRATAMA NATAR

Kurang Kooperatif, Saldo Rekening Penunggak Pajak Dipindahbukukan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN