KP2KP PINRANG

Ada PTKP Rp500 Juta, Pelaku UMKM Perlu Rutin Catat Omzetnya Sendiri

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 10 September 2022 | 14:30 WIB
Ada PTKP Rp500 Juta, Pelaku UMKM Perlu Rutin Catat Omzetnya Sendiri

Pedagang melayani pembeli di salah satu gerai di arena Indonesia Bertutur 2022 di taman Lumbini kompleks taman wisata candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (9/9/2022). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.

PINRANG, DDTCNews - Wajib pajak orang pribadi UMKM diimbau untuk melakukan pencatatan omzet secara mandiri. Pencatatan dianggap perlu lantaran mulai tahun ini ada ketentuan tentang omzet tidak kena pajak senilai Rp500 juta bagi wajib pajak orang pribadi yang selama ini membayar pajak dengan PPh final 0,5%.

Dengan melakukan pencatatan omzet setiap bulannya, wajib pajak jadi tahu kapan dirinya perlu menyetorkan PPh final 0,5% sesuai dengan PP 23/2018. Seperti diketahui, UU 7/2021 tentang HPP mengatur bahwa wajib pajak orang pribadi dengan peradaran bruto kurang dari Rp4,8 miliar tidak dikenai PPh atas omzetnya sampai dengan Rp500 juta dalam setahun pajak.

"Atas dasar itu, wajib pajak usahawan yang memenuhi kriteria untuk tidak dikenai PPh atas omzet Rp500 juta agar melakukan pencatatan omzetnya," ujar Nisba, salah satu petugas KP2KP Pinrang, Sulawesi Selatan dilansir pajak.go.id, dikutip Sabtu (10/9/2022).

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Pencatatan omzet, imbuh Nisba, memudahkan wajib pajak untuk memantau sendiri kapan mulau muncul kewajiban untuk menyetorkan pajak. Wajib pajak sendiri diminta untuk tidak khawatir tentang ketentuan ini. Sepanjang penghasilan tidak sampai menyentuh Rp500 juta maka tidak ada PPh final yang harus dibayarkan.

"Pencatatan omzet ini bisa juga dijadikan dasar pelaporan SPT Tahunan," kata Nisba.

Setelah pencatatan omzet dalam setahun terpenuhi, wajib pajak bisa menggunakan catatannya itu untuk melaporkan SPT Tahunan pada Januari-Maret tahun berikutnya.

Baca Juga:
Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Adanya penghasilan tidak kena pajak (PTKP) bagi pelaku UMKM, menurut Nisba, menjadi upaya pemerintah dalam mewujudkan keadilan pajak. Pelaku UMKM sebagai kontributor utama perekonomian nasional dinilai paling membutuhkan fasilitas pajak untuk mendukung kegiatan usaha mereka.

Sebagai informasi, pencatatan omzet bisa dilakukan wajib pajak orang pribadi secara mandiri atau dengan memanfaatkan aplikasi M-Pajak. Setidaknya ada 2 hal penting yang bisa dinikmati wajib pajak dari aplikasi ini, yakni adanya fitur pencatatan omzet bulanan dan perhitungan PPh terutang. Tak cuma itu, wajib pajak UMKM juga bisa membuat kode billing secara langsung melalui aplikasi M-Pajak. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:30 WIB PER-8/PJ/2022

Usai Setor PPh Final PHTB, WP Jangan Lupa Ajukan Penelitian Formal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 16:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Punya Usaha Kecil-kecilan, Perlu Bayar Pajak Enggak Sih?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN