OMNIBUS LAW

Ada Lebih dari 1.000 Pasal yang Bakal Diselaraskan

Redaksi DDTCNews | Senin, 16 Desember 2019 | 11:27 WIB
Ada Lebih dari 1.000 Pasal yang Bakal Diselaraskan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

JAKARTA, DDTCNews – Ada sekitar 82 undang-undang (UU) dan 1.194 pasal yang teridentifikasi akan diselaraskan melalui omnibus law cipta lapangan kerja.

Hal ini disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto seusai menggelar rapat koordinasi pada pekan lalu. Adapun satu UU bisa masuk dalam beberapa klaster. Dengan demikian, jumlah UU tidak menjadi penjumlahan total dari keseluruhan klaster dalam omnibus law.

“Hingga saat ini telah teridentifikasi sebanyak 82 UU dan 1.194 pasal yang akan diselaraskan melalui omnibus law cipta lapangan kerja. Apabila satu UU terkait dengan tiga klaster, maka dihitung sebagai satu UU,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian, Senin (16/12/2019).

Baca Juga:
Diperpanjang hingga 2030, Lahan Pertanian di Negara Ini Bebas Pajak

Airlangga menuturkan substansi omnibus law cipta lapangan kerja mencakup 11 klaster, yaitu penyederhanaan perizinan; persyaratan investasi; ketenagakerjaan; serta kemudahan, pemberdayaan, dan perlindungan UMKM.

Ada pula klaster kemudahan berusaha; dukungan riset dan inovasi; administrasi pemerintahan; pengenaan sanksi; pengadaan lahan; investasi dan proyek pemerintah; serta kawasan ekonomi. Pemerintah, sambung Airlangga, telah membahas substansi 11 klaster tersebut secara intensif dengan 31 kementerian/lembaga (K/L) terkait.

Payung hukum ini, bersama omnibus law perpajakan, disiapkan untuk memperkuat perekonomian nasional melalui perbaikan ekosistem investasi dan daya saing Indonesia, terutama untuk menghadapi ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global.

Baca Juga:
Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

“Ini adalah hasil evaluasi untuk meningkatkan iklim investasi dan daya saing kita, sesuai arahan Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan. Substansi kedua omnibus law tersebut kami selaraskan,” jelas Airlangga.

Menko Airlangga siap menyampaikan laporan hasil pembahasan, termasuk penyelesaian naskah akademik dan draf rancangan omnibus law, kepada Presiden Jokowi. Dengan demikian, kedua rancangan bisa segera diserahkan ke DPR.

“Kemudian paralel dengan pembahasan bersama DPR RI nanti, kita juga akan mulai menyiapkan regulasi turunannya," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM bersama dengan Badan Legislasi DPR RI pada 5 Desember 2019 telah menetapkan kedua rancangan omnibus law ini masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Super Prioritas 2020. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 22 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra