KOREA SELATAN

Ada Konflik Rusia-Ukraina, Korea Selatan Perpanjang Diskon Pajak BBM

Redaksi DDTCNews | Jumat, 04 Maret 2022 | 14:00 WIB
Ada Konflik Rusia-Ukraina, Korea Selatan Perpanjang Diskon Pajak BBM

Ilustrasi.

SEOUL, DDTCNews – Pemerintah Korea Selatan memastikan diskon pajak atas bahan bakar minyak (BBM) sebesar 20% akan diperpanjang hingga akhir Juli 2022.

Menteri Keuangan (Menkeu) Hong Nam-ki mengatakan kebijakan tersebut bertujuan untuk meredam dampak lonjakan harga energi. Terlebih, konflik antara Rusia dan Ukraina memicu kenaikan harga minyak global.

"Jika ketidakpastian ekonomi meningkat lebih lanjut karena harga minyak internasional tumbuh lebih cepat dari tingkat saat ini,” katanya seperti dilansir koreaherald.com, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Nam-ki optimistis kebijakan tersebut bisa menekan potensi lonjakan inflasi di Korea Selatan sehingga meringankan beban masyarakat. Sebelumnya, diskon pajak BBM yang digelontorkan pemerintah sudah berjalan sejak November 2021 dan akan berakhir pada April 2022.

Nanti, insentif tersebut diperkirakan membuat harga bensin berkurang KRW164 per liter dan harga solar terpangkas KRW116 per liter. Jika dikonversi ke dalam rupiah maka diskon bensin dan solar masing-masing senilai Rp1.963,08 dan Rp1.388,52 per liter.

Namun demikian, diskon pajak BBM diperkirakan akan mengurangi penerimaan pajak pada tahun ini hingga KRW2,5 triliun atau setara dengan Rp29,93 triliun.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

“Meski begitu, kebijakan tersebut dapat membantu menurunkan tingkat inflasi sebesar 0,33%,” ujar Nam-ki.

Di sisi lain, Badan Statistik Korea Selatan melaporkan tingkat inflasi pada Februari 2022 mencapai 3,7% secara tahunan, naik tipis dari posisi bulan sebelumnya 3,6%. Pencapaian ini menandai lima bulan berturut-turut bahwa pertumbuhan harga konsumen tetap di atas 3%.

“Harga minyak yang tinggi merupakan faktor utama di balik inflasi yang tinggi. Untuk itu, perlu dikendalikan,” tutur menkeu. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN