PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada 28 Negara Antre Jadi Pasien IMF, Luhut: Kita Masih Jauh

Dian Kurniati | Rabu, 12 Oktober 2022 | 14:00 WIB
Ada 28 Negara Antre Jadi Pasien IMF, Luhut: Kita Masih Jauh

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah konferensi pers. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menyatakan kondisi perekonomian Indonesia masih relatif baik di tengah ketidakpastian global yang belakangan ini populer disebut sebagai the perfect storm.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan kondisi ekonomi global yang sulit telah mendorong beberapa negara mengajukan permohonan bantuan keuangan kepada Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Meski demikian, dia memandang Indonesia belum berada pada fase yang genting dan memerlukan bantuan IMF.

"Kemarin Ibu Menkeu sudah menyampaikan bahwa sudah ada 28 negara yang antre masuk di IMF. Kita jauh dari itu. Kita mungkin salah satu negara yang terbaik pada hari ini," katanya, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga:
BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Luhut mengatakan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina kini menjadi tantangan yang dampaknya meluas hingga ke seluruh negara. Perang tersebut menyebabkan harga berbagai komoditas global naik sehingga menimbulkan lonjakan inflasi.

Menurutnya, kebanyakan negara biasanya memutuskan memperketat kebijakan moneter untuk mengendalikan laju inflasi. Namun, sejauh ini dia menilai tingkat inflasi dan suku bunga acuan di Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan negara lain.

Inflasi Indonesia pada September tercatat sebesar 5,9% secara tahunan, sedangkan suku bunga acuan Bank Indonesia naik sebanyak 75 basis points (bps) menjadi 4,25%.

Baca Juga:
Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Luhut menjelaskan semua negara sedang menghitung skenario terburuk apabila perekonomian dunia terus mengalami perlemahan. Menurutnya, semua kemungkinan dapat terjadi sehingga setiap negara perlu bersiap untuk menghadapinya.

"Sekali lagi, kita tidak boleh jumawa di situ karena apa saja dalam 6 bulan ini bisa terjadi," ujarnya.

Dia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan para menteri melakukan stress test dalam menghadapi krisis. Misalnya untuk memitigasi krisis pangan, semua level pemerintah diminta memastikan pasokan semua kebutuhan pokok masyarakat tersedia sehingga inflasi dapat terkendali. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Selasa, 28 Januari 2025 | 08:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%