PAJAK IMPOR

679 Importir Berisiko Tinggi Tak Punya NPWP

Redaksi DDTCNews | Kamis, 13 Juli 2017 | 10:28 WIB
679 Importir Berisiko Tinggi Tak Punya NPWP

JAKARTA, DDTCNews – Reputasi Ditjen Bea Cukai goyah akibat 679 importir yang tidak memiliki NPWP. Jumlah tersebut hampir mencapai setengahnya dari jumlah keseluruhan importir berisiko tinggi yang jumlahnya sekitar 1.500 importir.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan hal itu bisa merugikan reputasi dan menyebabkan penerimaan Ditjen Bea Cukai tidak optimal ke depannya, meski hanya sekitar 5% jika dilihat dari sisi volume impor nasional.

"Importir bisa mengambil risiko yang tinggi dalam melakukan penyelundupan, mulai dari menyelipkan barang-barang, hingga menyogok aparat terkait. Penyelundupan itu bisa berupa tekstil, elektronik, hingga barang konsumsi. Jadi perlu ada pemeriksaan lebih detil, karena dalam 1 kontener bisa berisi macam-macam," ujarnya di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai Jakarta, Rabu (12/7).

Baca Juga:
Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Impor berisiko tinggi merupakan pengiriman barang dengan tarif bea masuk yang relatif tinggi. Kemudian, kegiatan impor tersebut dilakukan oleh importir yang telah memiliki catatan kurang baik dalam mendatangkan barang ke Indonesia.

Sri Mulyani menjelaskan kondisi impor selama ini masih sangat rentan dengan penyelewengan dan masuknya barang ilegal. Mudahnya barang ilegal masuk Indonesia disebabkan adanya importir yang memiliki 'bekingan'.

Maka dari itu, Sri menginginkan kegiatan impor yang tersistem lebih baik dan menciptakan keadilan bagi para pelaku ekonomi, tanpa mematikan kegiatan impor yang berlangsung. Hal ini dilakukannya dengan berbagai langkah, salah satunya ialah mekanisme pengisian dokumen yang berbeda dengan dokumen impor bagi importir yang membayar pajak.

Selain itu, Sri mengakui langkah yang dirancangnya sudah disambut baik oleh Satuan Petugas (Satgas) penertiban kegiatan impor berisiko tinggi. Ke depannya, diharapkan pemerintah akan semakin mudah menertibkan sejumlah importir nakal. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 08:55 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Kenakan BMAD, Sri Mulyani: Lindungi Industri dari Impor Barang Murah

Selasa, 28 Januari 2025 | 14:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ayo Ingat Lagi! Enam Solusi untuk Wajib Pajak yang Lupa EFIN

Selasa, 28 Januari 2025 | 14:00 WIB KP2KP KUTACANE

Petugas Pajak Ingatkan Masyarakat, Daftar NPWP Kini Lewat Coretax DJP

BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kamis, 30 Januari 2025 | 11:11 WIB INFOGRAFIS PAJAK

9 Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Pemkot Tarakan beserta Tarifnya

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak