AMERIKA SERIKAT

5 Bisnis Ritel Ini Megap-Megap Meski Sudah Dapat Insentif Pajak

Redaksi DDTCNews | Senin, 12 Februari 2018 | 14:07 WIB
5 Bisnis Ritel Ini Megap-Megap Meski Sudah Dapat Insentif Pajak

PANGKAS tarif pajak ala Presiden Trump tindak banyak menolong industri ritel, sebab tutup toko dan PHK masih mewarnai bisnis ini.

Reformasi pajak Amerika Serikat (AS) memberikan angin segar bagi pelaku ekonomi domestik. Penurunan tarif PPh Badan dari 35% menjadi 21% membuat banyak industri menggelontorkan berbagai insentif bagi pekerjanya hingga melakukan perluasan investasi.

Namun, kondisi suram nampaknya masih menaungi industri ritel meski sudah mendapatkan keuntungan dari reformasi pajak. Beberapa peritel memang mengumumkan pemberian insentif bagi pekerjanya berkat pemangkasan tarif pajak, tapi di saat yang bersamaan langkah menutup gerai dan perampingan pegawai alias PHK tetap berjalan.

Baca Juga:
Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Konsultan bisnis ritel, Fung Global Retail & Technology memperkirakan setidaknya ada 1.800 toko yang akan tutup pada tahun 2018. Dilansir CNBC, berikut lima peritel besar yang telah mengumumkan penutupan toko dan melakukan PHK tahun ini di seantero Amerika Serikat.

Walmart


Baca Juga:
AS Bakal Kenakan Bea Masuk Tinggi dan Potong Pajak, Ini Kata BI

Walmart membuat investor, karyawan, dan para pelanggan terkejut ketika mengumumkan akan menutup 63 gerai ritel Sam`s Club. Kabar ini disampaikan pada hari yang sama saat mengumumkan peningkatan upah minimum dan memberikan bonus kepada pekerjanya pasca pemangkasan tarif pajak.

Selain itu, raksasa ritel negeri Paman Sam juga merumahkan 500 karyawan kantor pusatnya sebagai bagian dari konsolidasi bisnis. Peralihan bisnis ke ranah daring menjadi agenda utama perusahaan agar tetap kompetitif di era maraknya bisnis online.

“Kami tengah melihat struktur internal agar dapat beroperasi lebih efektif dan upaya itu terus berlanjut. Kami memahami perubahan ini memengaruhi rekan-rekan pekerja dan kami sangat peduli akan hal tersebut,” ungkap rilis perusahaan pasca kebijakan penutupan toko.

Baca Juga:
AS Mau Bantu Indonesia Gabung OECD, Joe Biden Ungkap Hal Ini

Toys R Us


Peritel mainan Toys R Us mengumumkan akan menutup setidaknya 180 toko di Amerika Serikat pada tahun ini. Sebelumnya, perusahaan sudah terlilit hutang hingga US$4,9 miliar atau Rp61 triliun pada tahun lalu. Kebijakan pemangkasan pajak nampaknya tidak banyak menolong perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.

Baca Juga:
Temui 12 Pimpinan Top Investor AS, Prabowo Yakinkan RI Masih Dipercaya

Tantangan terbesar Toys R Us adalah ketatnya pesaingan bisnis di segmen ini. Persaingan dengan Amazon dan Walmart telah menggerus penjualan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, kurangnya inovasi menjadi salah satu penyebab selain mencuatnya alternatif hiburan dalam bentuk permainan pada perangkat smartphone dan tablet.

Sears


Baca Juga:
Apa Itu Alien dalam Penentuan Subjek Pajak?

Sears Holding telah mengumumkan rencana penutupan 64 toko Kmart dan 39 toko Sears pada April mendatang. Peritel toserba ini memiliki beban hutang besar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Menjual sejumlah aset menjadi opsi realistis untuk menutup hutang yang terus menumpuk. Merek Kenmore, DieHard dan Sears Home Service masuk daftar tunggu untuk dijual. Selain penutupan toko, Sears juga melakukan PHK 220 karyawannya yang sebagian besar berada di kantor pusat.

Macy`s


Baca Juga:
Trump Janji akan Hapus PPh, Klaim Bisa Digantikan Bea Masuk

Salah satu peritel tertua di AS ini mengumumkan 12 toko akan ditutup tahun ini. Mengurangi beban operasional menjadi salah satu alasan rencana penutupan ini. Berubahnya kebiasaan belanja masyarakat AS telah memaksa Macy`s untuk merombak ulang model bisnisnya. Ukuran toko, kini dianggap terlalu besar, karena volume belanja yang lebih kecil dari dekade sebelumnya. Efisiensi pun dilakukan dengan menyewakan sebagian ruang kepada pihak luar. Salah satunya sudah terjadi di gerai andalan Herald Square, New York di mana kini mejeng gerai Amazon, Starbucks dan Apple.

Bon-Ton


Peritel domestik AS, Bon-Ton mengumumkan akan menutup 42 gerai tahun ini. Toko-toko yang berada di negara bagian Idaho, New York dan Ohio menjadi sasaran penutupan karena menurunnya tingkat penjualan. Restrukturisasi telah dilakukan dengan mengurangi luas toko dan mengembangkan merek internal. Namun lagi-lagi langkah tersebut tidak cukup untuk menyelamatkan perusahaan. Dilansir CNBC, pada akhir Januari tersebar kabar bahwa akan ada pengajuan kebangkrutan. Jika benar terjadi, maka Bon-Ton adalah peritel besar AS pertama yang mengajukan kebangkrutan pada tahun ini.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 01 Desember 2024 | 15:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Sabtu, 30 November 2024 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Jumat, 29 November 2024 | 19:15 WIB AMERIKA SERIKAT

Biden Harap Trump Batalkan Kebijakan Bea Masuknya

Rabu, 20 November 2024 | 17:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

AS Bakal Kenakan Bea Masuk Tinggi dan Potong Pajak, Ini Kata BI

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?