PODTAX

Menurunkan Biaya Kepatuhan Pajak di Indonesia, Seperti Apa?

Redaksi DDTCNews | Minggu, 13 Desember 2020 | 14:30 WIB
Menurunkan Biaya Kepatuhan Pajak di Indonesia, Seperti Apa?

MENURUT penelitian University of New South Wales bertajuk The Development and Testing of a Diagnostic Tool for Assessing VAT Compliance Costs, biaya atau beban kepatuhan pajak di Indonesia ternyata masih relatif tinggi.

Dosen Ilmu Perpajakan dan Koordinator Tax Education and Research Center (TERC) Universitas Indonesia Christine Tjen mengatakan beban kepatuhan yang tinggi tersebut disebabkan beberapa hal di antaranya terkait dengan SPT.

“Indonesia tercatat masih lemah pada beberapa indikator di antaranya adalah frekuensi dalam melaporkan SPT pajak. Selain itu, ketersediaan perencanaan untuk menurunkan biaya kepatuhan pajak juga minim,” katanya kepada DDTC Podtax.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Indonesia tercatat belum memiliki dokumen perencanaan formal dalam memperbaiki tingginya biaya kepatuhan. Sebaliknya di Australia, perencanaan tersebut justru dilegalkan dalam bentuk kebijakan yang akan diimplementasikan oleh pemerintah.

Christine juga menekankan perlunya kepastian dalam biaya kepatuhan pajak melalui peraturan yang tidak multitafsir serta mengoptimalkan sosialisasi terhadap wajib pajak. Ingin tahu obrolan lengkap dari DDTC PodTax episode kali ini? Yuk simak sekarang melalui Youtube atau Spotify! (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

14 Desember 2020 | 08:33 WIB

wahh keren temanya, simpel tapi bikin penasaran

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN